Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
Sumut

Menuju Data Satu Pintu, Sensus Penduduk 2020 Gunakan Metode Kombinasi 

×

Menuju Data Satu Pintu, Sensus Penduduk 2020 Gunakan Metode Kombinasi 

Sebarkan artikel ini

Mediasumutku.comI MEDAN- Mewujudkan data satu pintu, Penyelenggaraan sensus penduduk 2020 (SP2020) akan menggunakan metode kombinasi.

Sensus penduduk sendiri adalah kegiatan yang ketujuh sejak kemerdekaan Indonesia dan merupakan sensus penduduk pertama di Indonesia yang memanfaatkan data registrasi penduduk.

Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara (Sekda Provsu) R.Sabrina mengatakan diselenggarakannya SP2020 bertujuan agar dapat menyediakan data jumlah, komposisi, distribusi, dan karakteristik penduduk Indonesia. Upaya ini menjadi langkah awal untuk mewujudkan Satu Data Kependudukan Indonesia.

“Dalam pelaksanaan SP2020 Badan Pusat Statistik (BPS) akan melaksanakan dengan menggunakan metode kombinasi yaitu menggunakan data dasar Dukcapil sebagai sumber data utama dan melaksanakan Sensus mandiri melalui web, gadget maupun wawancara. Adapun 7 tahapan proses bisnis

SP2020 yang salah satunya adalah koordinasi dan konsolidasi dengan stakeholder terkait untuk memperoleh dukungan dan kolaborasi dalam mensukseskan SP 2020 seperti yang kita gelar hari ini,” kata Sabrina saat diwawancarai wartawan, Jumat usai membuka Rapat Koordinasi Satu Data Kependudukan Kabupaten/Kota se-Provinsi Sumut, Jumat (15/11).

Baca Juga:   Hakordia 2022, Kejari Dairi Bagikan Stiker Dan Bentangkan Spanduk "Indonesia Pulih, Bersatu Berantas Korupsi"

Koordinasi dan konsolidasi mengenai rencana SP 2020, lanjut Sabrina adalah pertama kali digunakannya metode kombinasi. Dimana sensus terdahulu menggunakan door to door sekarang bisa dikombinasikan dengan gadget atau informasi teknologi.

“Jadi kita sudah semakin mengacu pada satu data jangan lagi dua data. Data ini nantinya akan dikolaborasikan jadi satu. Mudah-mudahan hasil sensus penduduk inilah nanti yang akan dipakai untuk seluruh instansi yang pengguna data ini,” ujarnya yang didampingi Kepala BPS Sumut, Syech Suhaimi.

Lanjutnya, khusus pada kabupaten/kota data dasar data melalui dukcapil sama dengan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PPKB) sebab yang punya data adalah dukcapil. Selain dukcapil juga bersama-sama dengan kominfo karena wali data nanti ada di kominfo.

Baca Juga:   Polsek Patumbak Bakti Sosial Bantu Warga Kurang Mampu

“Wali data nanti dari kominfo sedangkan pembina datanya ada di BPS. Kominfo sudah kita gabungkan dan kini di kominfo sedang pelatihan karena sebagai wali data sebab mereka bisa mempunyai keterampilan dan persepsi yang sama mengenai pengelola data. Sehingga jangan berbeda lagi data yang dikeluarkan kominfo dengan BPS. Jadi kemana pun kita data bisa sama datanya,” terang Sabrina.

Sehingga, dijelaskan Sabrina kembali bila di dukcapil tercatat data 9000 orang di BPS bisa 12.000 sebab belum semua masyarakat tercatat di dukcapil. “Jadi akan sangat besar manfaatnya ada kolaborasi data dari dukcapil dan BPS,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala BPS Sumut, Syech Suhaimi menambahkan SP 2020 akan terbagi dari sensus mandiri yang digelar mulai Februari sampai dengan Maret. Lalu di bulan Juli sensus door to door sebab tidak semua masyarakat akan melakukan sensus mandiri.

Baca Juga:   Terdampak PPKM, 53.568 Warga KPM di Asahan Terima Bantuan Beras

“Sesuai kemampuan masyarakat kalau untuk sensus mandiri. Secara online ada web nya tinggal diisi dan mudah sekali. Januari nanti BPS Januari akan konsolidasi dengan pemerintah setempat camat dan lurah serta kepala lingkungan atau kepala desa dan yang tak terisi secara mandiri itu nanti kita door to door di bulan Juli. Untuk petugas seluruh Indonesia ada 400 ribu petugas kalau di Sumut ada sekitar 19.000 lebih dan yang kita libatkan masyarakat setempat,” pungkasnya.(MS4)