Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
Ekonomi

Natal, Cabai Merah Tembus Rp75 Ribu Perkilogram

×

Natal, Cabai Merah Tembus Rp75 Ribu Perkilogram

Sebarkan artikel ini

mediasumutku.com| MEDAN- Di hari perayaan Natal 2020, terjadi kenaikan harga yang tak terduga pada komoditas cabai merah. Sebelumnya, cabai merah yang paling mahal Rp60.000 perkilogram.

“Saat ini dijual Rp75.000 perkilogram, temuan harga yang paling mahal dari hasil pantauan saya di hari Natal. Meski demikian saya masih mampu menemukan cabai merah yang dijual Rp50.000 perkilogram.

“Harga Rp50.000 tersebut menjadi harga cabai merah yang paling murah yang saya temukan pada hari ini. Pemicunya adalah banyaknya pedagang yang juga berliburan. Dari pantauan saya dipasar, lebih dari setengah pedagang yang tidak terlihat seperti hari biasanya. Padahal waktu masih menunjukan pukul 10 pagi. Pada saat pagi hari, ditemukan sekitar 40% pedagang yang tidak membuka lapaknya,” kata Ketua Pemantau Pengan Sumut, Gunawan Benjamin, Jumat (25/12/2020).

Baca Juga:   Malam Takbiran Kondusif, Prima DMI Apresiasi Kinerja Kapolda Sumut dan Pangdam I/BB

Dan tidak butuh waktu lama pedagang yang ada di pasar banyak yang menutup lapaknya. Ketidakseimbangan ini membuat harga cabai merah mengalami kenaikan yang sangat tajam. Bukan dikarenakan adanya gangguan stok.

“Tetapi memang di pasar tradisional saat ini, banyak pedagang yang tidak membuka lapak yang memicu terjadinya kenaikan harga. Dari pantauan saya selanjutnya, harga bawang merah, cabai rawit dan bawang putih terpantau stabil. Meski demikian bukan berarti tidak ada potensi kenaikan ataupun penurunan harga. Karena disaat libur ini selisih harga bisa saja terjadi dengan rentang angka yang sangat lebar,” ujarnya.

Untuk daging ayam sendiri, katanya, dari hasil pantauan di pasar tradisional transaksinya tidak sebanyak biasanya. Ibu-ibu konsumen yang kerap datang mengalami penurunan yang signifikan. Walau demikian harga daging ayam masih bertahan dari hari sebelumnya.

Baca Juga:   Layanan Data Pasar Modal untuk Masyarakat

“Secara keseluruhan, dari hasil pengamatan hari ini. Semua pedagang kompak menyatakan kalau harga yang bertahan mahal ini bisa saja terjadi dalam waktu singkat. Hanya terjadi di hari natal saja. Mungkin H+1 atau hari-hari setelahnya harga bisa kembali turun,” sebutnya.

Namun, lanjutnya, masyarakat tidak bisa sepenuhnya bersandar dari pendapat tersebut. Karena pedagang pengecer ini sangat bergantung pada pedagang besar sebagai distributornya.

“Nah pedagang besar sendiri ini yang berhubungan dengan petani. Dan sejauh ini mereka menyatakan memang stok akan kembali membaik setelah natal. Walaupun belum bisa dipastikan 100% akan membuat harga bisa kembali turun, khususnya bisa ditekan di bawah Rp50 ribu di pekan ini,” ujarnya.(MS11)

Baca Juga:   Imbal Dagang dengan Meksiko, Indonesia Bawa Mi Instan dan Rempah Senilai USD 150 Ribu