Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
Ekonomi

Negosiasi China-AS Kerek Harga Minyak Dunia

×

Negosiasi China-AS Kerek Harga Minyak Dunia

Sebarkan artikel ini

mediasumutku.com | JAKARTA – Perdagangan kemarin harga minyak terkoreksi tipis setelah kemarin menguat. Selasa (26/11) pukul 7.06 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari 2020 di New York Mercantile Exchange berada di US$ 57,94 per barel, turun tipis dari harga penutupan perdagangan kemarin pada US$ 58,01 per barel.

Kemarin, harga minyak menguat 0,41% karena optimisme negosiasi dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China. Optimisme ini mencuat sejak Kamis pekan lalu dan sedikit mengerek harga minyak dari kisaran sempit sekitar US$ 57 per barel sejak awal November. Harga minyak kemarin turut disokong oleh rekor tertinggi pasar saham AS.

Craig Erlam, senior market analyst Oanda mengatakan, harga minyak cenderung stabil meski sensitivitas terhadap berita dagang masih tinggi. “Momentum jelas kurang dalam kenaikan harga minyak belakangan, meski kenaikan pekan lalu menyokong optimisme,” kata Erlam kepada Reuters.

Baca Juga:   Tersulut Resesi Ekonomi, Harga Minyak Dunia Tergelincir

Sabtu lalu, penasihat keamanan nasional AS Robert O’Brien mengatakan bahwa kesepakatan dagang awal dengan China masih mungkin tercapai di akhir tahun. Kemarin, koran Global Times di China yang mengutip ahli yang dekat dengan pemerintah China melaporkan bahwa China dan AS telah mencapai konsensus luas pada kesepakatan fase satu meski masih ada perbedaan soal penghapusan tarif.

Dari Timur Tengah, kericuhan di Iran dan Irak masih menjadi salah satu penopang harga minyak. Hari Minggu lalu, terjadi bentrok demonstran dan pihak keamanan di Baghdad dan beberapa kota di selatan Irak. Sembilan orang tewas dan puluhan orang terluka.

Pasar minyak pekan ini cenderung stabil menunggu keputusan OPEC yang akan bertemu pada pekan depan. OPEC dan Rusia diramal akan memperpanjang periode kesepakatan pemangkasan produksi hingga tengah tahun depan.

Baca Juga:   Pelaku Usaha Kedelai Jaga Stabilitas Harga Tahu dan Tempe