Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
Berita Sumut

Orangtua Siswa di Tanjungbalai Keberatan Sekolah Bebankan Uang Ujian Rp 800 Ribu

×

Orangtua Siswa di Tanjungbalai Keberatan Sekolah Bebankan Uang Ujian Rp 800 Ribu

Sebarkan artikel ini

TANJUNGBALAI –Orangtua siswa di madrasah Tsanawiyah Swasta Al Washliyah Teluk Nibung, Tanjungbalai keberatan dengan kebijakan sekolah yang membebankan uang ujian sebesar Rp800.000 kepada siswanya.

Dalam surat edaran yang dikeluarkan oleh pihak sekolah kepada orang siswa, uang tersebut digunakan untuk membayar ujian praktik, ujian madrasah, ujian akhir berbasis komputer, uang perpisahan dan wisuda hingga biaya pas photo hingga total seluruhnya berjumlah Rp 800 ribu.

“Saya sebagai orangtua tentu saja keberatan. Bahkan bukan saya saja, seluruh orang tua siswa lain juga sama. Apalagi, di masa sulit Covid sekarang ini. Rencananya besok kami mau tanyakan langsung ini kepada pihak sekolah,” kata Nurdin Ritonga (65), salah seorang orangtua siswa kepada wartawan, Rabu (27/10/2021) sambil menunjukkan surat edaran pihak sekolah.

Baca Juga:   Pelaku UMKM di Tanjungbalai Terima Bantuan Gerobak Usaha

Nurdin mengatakan, sebelum surat edaran tersebut diberikan oleh anaknya ia sempat diundang pihak sekolah untuk menghadiri rapat membahas biaya bagi siswa, namun dia menolak datang karena telah mendapat informasi uang ujian akan dibayar sebesar Rp 800 ribu.

“Memang ada informasi undangan rapat dari pihak sekolah dan sudah disebut uang ujiannya Rp 800 ribu. Saya keberatan kenapa mahal sekali, makanya saya tidak hadir rapat. Tahu-thau sudah diputuskan uang ujian Rp 800 ribu itu, “ kata dia.

Sementara itu, Poniman selaku Kepala Madrasah Tsanawiyah Swasta Al Washliyah Teluk Nibung saat dikonfirmasi wartawan menjelaskan, keputusan pengutipan uang ujian sudah berdasarkan keputusan rapat bersama orangtua siswa.

Baca Juga:   Polres Tanjungbalai Masih Lakukan Operasi Yustisi dan Kampanye Vaksin

“Sudah dimusyawarahkan, kami undang wali murid seluruhnya. Namun, hanya separuh yang datang. Saat diputuskan itu tidak ada tanggapan makanya kami tetapkan sesuai kesepakatan makanya kami keluarkan edaran,” kata Poniman.

Namun Poniman mengatakan, biaya yang ditetapkan pihak sekolah selain hasil musyawarah juga pembayarannya dilakukan dicicil mulai dari bulan Oktober hingga Maret atau menjelang ujian nasional.

“Itu termasuk uang perpisahan 240 ribu, uang wisuda, uang toga, konsumsi. Yang enggak paham ini wali murid yang tak datang saat rapat jadi kami anggap setuju,” kata dia.

Poniman menambahkan, uang ujian tersebut belum final sebab jika nanti dihapuskan ujian akhir madrasah berbasis komputer maka total uang yang sudah disepakati tadi bisa saja dikurangi kembali. (MS10)

Baca Juga:   Pansus DPRD Kabupaten Asahan Sampaikan Hasil Pembahasan LKPJ Bupati Asahan