Pamatwil Ops Ketupat Polda Sumut Kunjungi Pos Pam III Perbaungan

mediasumutku.com| SERGAI- Memastikan kegiatan Operasi Terpusat Ketupat Toba 2021 berjalan baik, Tim Perwira Pengamat Wilayal (Pamatwil) Ops Ketupat Polda Sumut pada wilayan Hukum Polres Serdang Bedagai mengunjungi pos pengamanan III Simpang Tiga Pernaingan Operasi Ketupat Toba  2021, Senin (10/5/2021).

Pamatwil Ops Ketupat Toba Polda Sumut pada wilayah Hukum Polres Sergai yakni, Karo Logistik Polda Sumut Kombes Pol Drs. Diat Chardy serta Dir Samapta Polda Sumut Kombes Pol Yus Nurjaman.

Kedatangan tim Pamatwil Polda Sumut disambut langsung oleh Kapolres Serdang Bedagai AKBP Robin Simatupang bersama para pejabat utama Polres Serdang Bedagai.

Pada Kesempatan tersebut, Karo Logistik Polda Sumut Kombes Pol. Drs. Diat Chardy  menyampaikan, kepada petugas pos pengamanan agar melaksanakan tugas sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) dan sasaran operasi  Ketupat Toba. Dimana, petugas melakukan penyekatan kendaraan yang melaksanakan mudik lebaran.

Kombes Pol Diat mengintruksikan, agar anggota pos pengamanan dalam pelaksanaan tugas tetap menjaga keselamatan dan kesehatan dalam bertugas.

“Laksanakan tugas dengan ikhlas, tetap menjaga keselamatan dan kesehatan dan tetap mematuhi protokol kesehatan,” Diat.

Ia juga mengintruksikan, agar petugas secara bergantian menjaga penyekatan di pos pengamanan untuk mengantisipasi adanya pemudik yang berangkat pada malam hari menjelang pagi.

“Sergai merupakan tempat wisata pantai, jadi lakukan penyekatan dengan bergantian, ini untuk memutus mata rantai Penyebaran Covid19,” imbuhnya

Sementara pada kesempatan itu juga, Polres Serdang Bedagai Juga melakukan Penyekatan dan operasi yustisi. Dari hasil penyekatan dan Operasi Yustisi Polres Sergai bersama personil pos pengamanan, sebanyak 13 kendaraan roda empat milik pribadi harus di putar balik arah (kembali) karena akan melaksanakan perjalanan mudik keluar daerah.

Kemudian, 17 kendaraan roda dua putar balik arah (kembali) karena akan melaksanakan perjalanan mudik dan 15 orang warga dilakukan tindakan fisik berupa push up karna tidak mematuhi protokol kesehatan. (MS6)