Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
Headline

Pasar Takjil Simpang Enam Kisaran, Kuenya Dibuat Janda dan Dijual Remaja Masjid

×

Pasar Takjil Simpang Enam Kisaran, Kuenya Dibuat Janda dan Dijual Remaja Masjid

Sebarkan artikel ini

ASAHAN – Pasar takjil Simpang Enam Masjid Al Husna Kisaran merupakan salah satu lokasi yang paling ramai didatangi masyarakat di Kabupaten Asahan, Sumatera Utara (Sumut) menjelang waktu berbuka puasa untuk mencari jajanan dan makanan pembatal puasa.

Uniknya, makanan yang dijual di sini memberdayakan potensi ekonomi dari para jamaahnya. Kuenya dibuat oleh janda sekitar masjid. Sementara manajemen penjualannya dikelola sepenuhnya oleh remaja masjid tersebut.

“Jadi kue-kue yang ada di sini sistemnya titip jual. Kami sebagai penjual hanya mengambil sedikit dari keuntungan penjualan kue. Kalau kuenya dibuat oleh ibu-ibu yang mayoritas janda dari jamaah masjid disekitar sini,” kata Sukma, pengurus remaja Masjid Al Husna saat berbincang dengan wartawan, Kamis (7/4/2022).

Baca Juga:   Pesan Dewan Pengawas PDAM Tirta Silau Piasa usai Dilantik Bupati

Keberadaan pasar takjil Ramadan ini sangat memberdayakan potensi kemandirian ekonomi jamaahnya. Sebab mereka memiliki penghasilan sendiri selama Ramadan.

Pasar takjil tersebut sudah ramai dan buka sejak pukul 15:00 WIB hingga masuk waktu Magrib. Mereka menjual kue tersebut persis di depan jalan masjid. Ada puluhan jenis kue yang dijual seperti kue basah, kue tradisional, hingga gorengan.

“Kalau omsetnya penjualannya sehari bisa enam juta rupiah lebih,” kata dia.

Sukma menjelaskan, pasar takjil ini telah ada sejak tahun 1990 dan bertahan sampai sekarang. Lokasinya berada di kawasan simpang enam di Kelurahan Kisaran Baru, Kabupaten Asahan.

“Sudah lama ini. Kalau di Kisaran sepertinya di sini yang pertama ada jajanan takjil,” kata dia.

Baca Juga:   Wagub Musa Rajekshah Sampaikan Fokus Pembangunan Sumut Dalam Kunker Reses Komisi XI DPR RI

Ia mengatakan ada sekitar 20 orang anggota remaja masjid yang membantu menjual kue. Nantinya, seluruh hasil keuntungan penjualan akan dibagi sebagai THR bagi anggota remaja masjid sebagian lainnya menjadi pemasukan untuk kas masjid.

Kendati pasar takjil tersebut dibuka oleh remaja masjid setempat, mereka tidak membatasi pedagang yang ingin berjualan. Sebab banyak juga warga sekitar yang nimbrung ikut berjualan aneka makanan takjil di sekitar masjid.
Salah seorang janda yang menitipkan kue tersebut bernama Mahliani (60). Ia mengaku bersyukur bisa menitip jualkan kue yang dibuatnya sendiri dan mendapat penghasilan selama ramadan.

“Saya janda. Sudah 8 tahun menitip kue di sini. Penjualannya bagus, asalkan hari cerah tidak hujan biasanya kue sudah habis,” kata dia. (MS10)

Baca Juga:   Sabrina Sampaikan Dukacita Kepada Ketua BPK Perwakilan Sumut di Pematangsiantar