Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
BermartabatInfrastruktur & PropertyKesehatanSumut

PDAM Tirtanadi Resmi Layani Sedot Tinja Masyarakat

×

PDAM Tirtanadi Resmi Layani Sedot Tinja Masyarakat

Sebarkan artikel ini

Mediasumutku.com I Medan : Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi Selasa (18/2) meluncurkan secara resmi Layanan Lumpur Tinja Terjadwal (L2T2) dan Layanan Lumpur Tinja Tidak Terjadwal (L2T3) Perusahaan Dareah Air Minum (PDAM) Tirtanadi di Rumah Dinas Gubernur Jalan Jenderal Sudirman Nomor 41 Medan.

L2T2 dan L2T3 ini merupakan program pelayanan PDAM Tirtanadi untuk menyedot tinja dari septic tank (tangki septik) milik masyarakat di Kota Medan dan sekitarnya. Untuk L2T2, dilakukan dengan cara dijadwal berdasarkan lokasi dan waktu. Sementara untuk L2T3 adalah layanan yang sifatnya tidak berdasar waktu, seperti kondisi saluran limbah yang tumpat sehingga harus segera dibersihkan.

Dalam pesannya, Gubernur meminta agar program ini diperkuat dengan sosialisasi ke masyarakat. “Sumatera Utara saat ini harus banyak berbenah, khususnya kepada sistem pengelolaan air. Masih banyak rakyat yang belum menikmati air bersih. Untuk itu saya mau nanti ini (program L2T2/L2T3) disosialisasikan agar rakyat paham ,” ujar Gubernur dalam arahannya.

Baca Juga:   Bocah 5 Tahun Asal Madina Suspect Difteri

Menurut Gubernur, layanan dan pengolahan air limbah sudah menjadi tuntutan kehidupan khususnya di kota. Sebagaimana di negara-negara maju, pengolahan air serta limbah menjadi berguna, sudah ada sejak lama. Karenanya harus ada langkah nyata dari PDAM Tirtanadi dan pemerintah agar Indonesia khususnya Sumut mampu mengolah limbah menjadi berguna kembali.

“Kita punya banyak air di Sumut ini. Di Kota Medan saja ada lima sungai yang membelah kota ini. Bagaimana air limbah bisa diolah menjadi bersih. Di negara-negara lain sudah melakukan pengolahan tinja menjadi energi gas. Makanya saya berharap (peluncuran) ini tidak hanya sebatas seremonial,” pesan Edy Rahmayadi kepada PDAM Tirtanadi yang meluncurkan program L2T2/L2T3.

Dengan pengelolaan ini lanjut Edy, masyarakat tidak lagi membuang limbah rumah tangga ke sungai, terutama di kawasan pedesaan yang masih mengandalkan sungai sebagai tempat beraktivitas mandi, cuci, kakus (MCK). Sebab baginya saat ini semua potensi yang ada seperti ketersediaan air, harus bisa dikelola bagi kemaslahatan umat.

Baca Juga:   Pungli Modus Jual Bendera di Labuhanbatu, Dua pemuda Ini Diamankan

“Mari sukseskan pekerjaan rumah kita, sehingga Sumut Bermartabat. Begitu juga di kabupaten/kota lain akan kita teruskan. Jadi mulai airnya, hasil olahannya hingga ampasnya bisa berguna,” sebutnya.

Terkait pengelolaan limbah ini, Direktur Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman, Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR Prasetyo menyampaikan bahwa kunci utama pengelolaan limbah domestik adalah pelayanan. Artinya apa yang dilakukan oleh PDAM Tirtanadi tidak hanya dilihat dari bagaimana baiknya infrastruktur yang disiapkan.

“Tetapi bagaimana mampu dan optimal memberikan manfaat. Sehingga hasilnya dapat diolah dan limbahnya bisa aman dibuang. Karena itu, program layanan ini semoga bukan seremoni semata, melainkan langkah awal,” katanya.

Pihaknya juga mengapresiasi langkah kolaborasi antara Pemprov dan PDAM Tirtanadi dengan Pemko Medan yang menginisiasi adanya program layanan pengolahan limbah bagi masyarakat. Begitu juga dengan seluruh pemangku kepentingan serta masyarakat perlu mendukung langkah ini. Sebagaimana pihak negara lain yang memberi perhatian melalui program masing-masing seperti AS, Australia, Jepang dan Malaysia.

Baca Juga:   Ikut Pendataan Regsosek, Wabup Ajak Warga Sergai Dukung Satu Data Indonesia

“Kami juga mohon maaf jika nanti ada pelaksanaan pembangunan sistem perpipaan di Kota Medan untuk pengolahan air limbah. Kami mendorong Pemprov dan Pemko Medan dalam meningkatkan pelayanan pengolahan air limbah bagi masyarakat,” sebutnya.

Sementara, Direktur Utama PDAM Tirtanadi Trisno Sumantri menyampaikan bahwa saat ini sejumlah negara di dunia telah memberikan perhatian kepada Indonesia dalam hal pengolahan air limbah dan sanitasi. Seperti Amerika Serikat melalui USAID atau program IUWASH+, memberi perhatian untuk membangun tangki septik yang aman.

“Ada Jepang dan Malaysia yang juga mau bekerja sama untuk pengelolaan air limbah di Sumut. Begitu juga Australia yang memberikan bantuan hibah saluran perpipaan limbah sebanyak 1.000 saluran pasang baru. Kami juga terus bekerja 24 jam dalam rangka meningkatkan layanan kepada masyarakat,” jelasnya. (ms5)