Scroll untuk baca artikel
[smartslider3 slider="7"]
EkonomiHeadlineMedan

Pelaku Usaha Perhotelan Sambut Baik Penerapan New Normal

×

Pelaku Usaha Perhotelan Sambut Baik Penerapan New Normal

Sebarkan artikel ini

Mediasumutku.com | Medan: Pelaku industri perhotelan di Sumatera Utara menyambut baik rencana pemerintah untuk menerapkan new normal atau tatanan normal baru. Dengan konsep ini, hotel yang belakangan ini tutup pelan-pelan akan beroperasi kembali.

Ketua Badan Pimpinan Daerah Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (BP PHRI) Sumut Denny S Wardhana berharap bulan depan semua hotel sudah beroperasi kembali.

“Kita berharap teman teman hotel di Sumatera Utara sepakat mau buka bulan Juni dengan new normal dengan protokol kesehatan yang ditentukan. Kita berharap dengan adanya pelonggaran dan orang dapat melakukan perjalanan dinas, jadi hotel mulai bangkit, berharap bisa meeting di hotel tetap ada pembatasan,” kata Denny S Wardhana, Kamis (28/5/2020).

Denny mengakui kondisi perhotelan di Sumut belum normal. Tingkat hunian hotel masih rendah dan rata-rata di bawah 10 persen. Peningkatan hunian terjadi pada Lebaran 2020. Tamu hotel umumnya warga Kota Medan yang merasa bosan di rumah dan ingin suasana baru.

“Ada beberapa hotel meningkat, tapi bukan dari tamu luar kota. Kebanyakan tamu dari Medan sendiri, karena sudah bosan di rumah. Peningkatkan tidak terlalu besar,” jelas Denny.

‎Denny berharap kedepannya ada kelonggaran diputuskan oleh Pemerintah Indonesia, khususnya diperbolehkan melaksanakan pertemuan di hotel dengan tidak melakukan mobilsasi massa dan tetap menjalan protokol kesehatan.

“Kita berharap dengan ada kelonggaran perjalanan dinas. Kita harapkan meeting di hotel. Tidak terlalu ramai, itu menunggu keputusan dari Pemerintah daerah dan Pemerintah Pusat,” sebut Denny.

Dengan dibukanya operasional hotel itu, Denny mengatakan tidak seluruhnya karyawan akan kembali bekerja. Namun, ‎begitu PHRI mengharapkan bantuan pemerintah dalam mengurangi beban dihadapi pelaku usaha hotel dari dampak corona ini.

“Kita sangat berat, kita harapkan bantuan dari Pemerintah. Beban-beban kita hadapi seperti biaya listrik. Kita harapkan relaksasi dari Pemerintah. Pemerintah bisa membantu kepada karyawan untuk pra kerja. Tidak mungkin 100 persen kita buka. Kita harus bangkit sepenuh, saya harapkan optimal seluruh karyawan bekerja,” pungkasnya.