Scroll untuk baca artikel
Pendidikan

Pelatihan Ecoprint Hasil Pengabdian Masyarakat Dosen STMIK Royal Kisaran Hasilkan Produk Baru UMKM

×

Pelatihan Ecoprint Hasil Pengabdian Masyarakat Dosen STMIK Royal Kisaran Hasilkan Produk Baru UMKM

Sebarkan artikel ini

ASAHAN – Program pengabdian masyarakat Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Komputer (STMIK) Royal Kisaran dengan pemanfaatan tumbuhan melalui edukasi ecoprint yang ramah lingkungan menghasilkan produk baru bagi pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM).

Berkat pelatihan tersebut, ibu – ibu di kecamatan Air Joman dapat membuat produk UMKM baru yakni kain ecoprint. Mereka yang mengikuti pelatihan ini tampak sedang asik menata dedaunan dan berbagai jenis bunga di atas hamparan kain putih di lantai aula Kantor Camat Air Joman.

Pengabdian masyarakat oleh dosen STMIK Royal ini merupakan kegiatan yang memenangkan hibah Pendanaan Pengabdian Kepada Masyarakat dari Diktiristek tahap 2 tahun 2022 yang merupakan program Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri Tahun Anggaran 2022.

Adapun dosen STMIK Royal Hommy Dorthy Ellyany Sinaga, S.T., M.M beranggotakan dua orang yaitu Yessica Siagian, M.Kom dan Desma Erica Maryati M. S.Pd, M.Si. serta dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi, Eka Prasetya dan dua orang mahasiswa STMIK Royal, Rizka Julita dan Karina Putri Aulia.

Baca Juga:   35 Dosen – 44 Mahasiswa UNA Lulus Program Kampus Mengajar Kemendikbudristek 2022

Kepada wartawan, Kamis (15/9/2022) Hommy Dorthy E. Sinaga menuturkan dilatarbelakangi oleh beraneka ragam tumbuhan yang ada di wilayah kecamatan Air Joman dan rencana pemberdayaan masyarakat khususnya ibu-ibu PKK.

“Tim pengusul kegiatan memilih kecamatan Air Joman sebagai wilayah sasaran tempat pelaksanaan kegiatan. Adapun kegiatan yang sudah berlangsung sejak Juni sampai Juli 2022 dilaksanakan secara bertahap,” ujarnya.

Sesuai dengan tahapan proses pengerjaan ecoprint dimana pelatihan dilakukan secara daring dan menghadirkan narasumber seorang pakar ecoprint yang sudah sangat berpengalaman dan ahli di bidangnya, yaitu Gatot Sukowaluyo, S.P., M.M., dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Mojokerto.

Sementara itu, Camat Air Joman, Khualid Armansyah Lubis berharap, kegiatan pelatihan ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar kepada masyarakat di wilayah kecamatan Air Joman.

Baca Juga:   Mahasiswa UNA Gelar Kelas Literasi Digital untuk Gen Z

“Tak banyak yang kami harapkan, keinginan kami hanya satu yaitu agar kegiatan ini bermanfaat bagi masyarakat kami. Pertemuan ini hanya sebagai awal, tak mungkin sekali pertemuan langsung jadi, artinya pertemuan ini harus ada kelanjutannya.Kalau sudah pelatihan harus ada hasil, dimana kegiatan ecoprint ini nantinya bisa menjadi produ unggulan dan punya daya ekonomi bagi masyarakat Air Joman,” ujarnya

Sementara itu, Rohminatin wakil ketua II STMIK Royal berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kerjasama dalam berbagai hal dengan Kecataman Air Joman.

Kegiatan ecoprint diberikan kepada 30 peserta Ibu-ibu PKK yang terpilih dari kecamatan Air Joman. Tahapan proses pelaksanaan yang dibagi menjadi 3 gelombang dan setiap gelombang melalui beberapa tahapan proses kegiatan dimulai dari pembersihan kain (Scouring) yang bertujuan mencuci kain sehingga bersih dari kotoran saat produksi dan distribusi.

Baca Juga:   Dosen IKH Medan Beri Penyuluhan Tentang DAGUSIBU Pada Remaja di SMA Negeri 5 Medan

Tahap berikutnya adalah proses mordanting yaitu proses penguatan kain untuk nantinya bisa dapat kuat mengikat warna. Tahap berikutya adalah proses ecoprint, yaitu proses mencetak jejak daun tumbuhan ataupun bunga ke selembar kain putih. Dan tahap akhir adalah proses fiksasi kain agar, warna dan jejak daun yang sudah menempel dapat tercetak dengan jelas dan kuat.

Proses ecoprint ini adalah proses yang ramah lingkungan, dalam arti limbah hasil proses pengerjaan sama sekali tidak berbahaya bagi lingkungan karena bahan-bahan yang digunakan adalah bahan alami seperti dedaunan tumbuhan dan bunga yag nantinya hasil buangannya kembali ke alam dan dapat terurai di tanah dalam waktu singkat.

Adapun bahan-bahan lainnya seperti tawas yang merupakan bahan utama, juga merupakan bahan penjernih air yang biasa digunakan dalam rumah tangga. Sehingga sama sekali tidakmemberikan dampak negatif bagi lingkungan. (MS10)