Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
HeadlineHukrim

Pembuang Bangkai Babi ke Sungai Bederah akan Diseret ke Ranah Hukum

×

Pembuang Bangkai Babi ke Sungai Bederah akan Diseret ke Ranah Hukum

Sebarkan artikel ini

mediasumutku.com | MEDAN – Saat Camat Marelan M Yunus berang melihat aliran Sungai Bederah yang tercemar karena ulah oknum pembuang bangkai babi. Dia bahkan meminta Kepala Lingkungan (Kepling) dan warganya untuk langsung menangkap pelaku pembuang bangkai babi.

Dia menjelaskan, jika pihaknya sudah berkoordinasi dengan kepolisian terkait fenomena bangkai babi di Sungai Bederah dan Danau Siombak. Dia berharap pelaku pembuang bangkai babi itu segera ditangkap dan diseret ke ranah hukum.

“Kita tidak segan-segan. Karena ini sudah mencemari lingkungan,” kata mantan Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan itu.

Hingga saat ini, pihaknya terus melakukan upaya evakuasi bangkai babi. Khususnya di Sungai Bederah dan Sungai Siombak. Upaya yang dilakukan dengan menarik bangkai ke tepian. Supaya tidak lagi tersangkut dan semakin menambah pencemaran lingkungan. Melihat temuan dalam jumlah besar, M Yunus meyakini jika bangkai babi itu sengaja dibuang.

Baca Juga:   Minggu Pagi, Lalin di Medan Terpantau Sepi

“Kalau pun ada di Kecamatan kita peternak Babi sedikit. Tapi dugaan kita itu dibuang pakai truk. Tapi kita menduga kuat dari luar di buang ke situ. Kemudian bisa jadi itu dari atas mengalir ke tempat kita,” tukasnya.

Bangkai ratusan babi dipastikan karena terjangkit wabah Hog Cholera. Di Sumut, ada 4.000 lebih babi yang mati karena virus itu. Meski pun tidak menular kepada manusia, Yunus tetap mengimbau masyarakat untuk tidak menggunakan air Sungai Bedera sementara waktu. Karena dia takut, karena bangkai yang dibuang menyebabkan air tercemar.

“Untuk sementara jangan dululah. Karena banyak bangkai babi yang masih mengambang,” pungkasnya.