Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
Medan

Penataan Kesawan Dinilai Akan Jadi Primadona Kunjungan Wisata Di Medan

×

Penataan Kesawan Dinilai Akan Jadi Primadona Kunjungan Wisata Di Medan

Sebarkan artikel ini

mediasumutku.com|MEDAN-Keinginan Walikota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution, membenahi kawasan kota lama Kesawan sebagai salah satu dari lima program prioritas dinilai akan mengangkat kembali nilai-nilai sejarah yang ada di Kota Medan dan mampu menjadikan kota Medan sebagai primadona kunjungan wisata baik dari dalam maupun luar negeri.

Hal itu dikatakan oleh akademisi yakni, dosen Antropologi dari Universitas Sumatera Utara (USU), Dr. Fikarwin Zuska. M.Ant, kemarin.

“langkah Walikota Medan untuk membenahi kota lama Kesawan sudah menjadi impian sejak lama dari para pemerhati sejarah di kota Medan. Pada umumnya mereka ingin agar peninggalan sejarah yang ada di kota Medan ini dilindungi, dirawat dan dijadikan sebagai objek wisata baru di kota Medan. Dengan langkah ini, pastinya orang-orang akan sangat tertarik untuk melihat dan mengenang kejayaan bangunan-bangunan zamah colonial,” kata Fikarwin.

Menurutnya, apabila dikelolah dengan baik, potensinya sangat besar untuk menyedot wisatawan datang ke kota Medan, bahkan bisa jadi kota Medan akan menjadi primadona kunjungan wisatawan baik yang datang dari dalam maupun luar negeri.

Baca Juga:   Revitalisasi Kota Lama Dinilai Jadi Daya Tarik Besar Investor Masuk ke Medan

Tidak hanya itu, Fikarwin berpendapat, apabila kota lama Kesawan ini dijadikan objek wisata maka dia yakin pastinya akan terjadi perputaran ekonomi yang sangat cepat di kawasan tersebut, karena wisatawan akan banyak datang untuk menikmati bangunan bersejarah dan tentunya sambil berbelanja. Peluang ini juga yang harus dimanfaatkan oleh para pelaku UMKM untuk mengembangkan usahanya.

Apalagi, menurut Fikarwin, kota Medan sudah diuntungkan dengan keberagaman adat budaya yang ada, artinya kekayaan adat budaya ini harus mampu dijual di kawasan Kesawan tersebut misalnya saja kuliner khas dari masing-masing budaya.

“Kalau kita mau tampilkan seluruh makanan khas dari masing-masing budaya yang ada di kota Medan tentu kawasan Kesawan itu tidak akan cukup menampung seluruh pedagangnya, butuh tempat yang lebih luas. Artinya, Pemko Medan harus mampu menatanya dengan baik memadukan antara bangunan bersejarah dengan kuliner,” ucapnya.

Baca Juga:   Pembenahan Kawasan Kota Lama Kesawan Diperkenalkan Ke Wali Kota Padang

Dengan begitu lanjutnya, para wisatawan bisa mendapatkan dua kenikmatan dalam satu tempat yaitu, mengenang bangunan peninggalan kolonial dan menikmati kuliner khas dari berbagai daerah.

“Dan kalau bisa disediakan juga tourguide yang mampu menceritakan sejarah dari bangunan yang ada disitu, menceritakan tentang tembakau Deli yang menggiurkan hampir seluruh masyarakat dunia sampai orang-orang dari manca negara mau datang ke Kota Medan hanya untuk mendapatkan tembakau Deli itu, saya bisa bayangkan itu akan sangat indah,”jelasnya.

Pria kelahiran 20 Desember 1962 ini juga sebelumnya sangat setuju dengan dibukanya Kesawan City Walk (KCW) di kawasan kota lama Kesawan tersebut, sebab menurutnya sangat membantu para pelaku UMKM untuk dapat terus bertahan ditengah pandemi covid-19 yang menghantam seluruh sektor kehidupan. Hanya saja Fikarwin menyarankan, agar KCW lebih ditata dengan baik.

Baca Juga:   Warga Antusias Manfaatkan Go Fast E-KTP di Medan Sunggal

“Kalau bisa penataanya lebih baik lagi, diperhatikan keamananya, diatur jarak agar tidak terjadi kerumunan, kebersihanya juga tetap dijaga, usahakan juga barang ataupun kuliner yang dijual jangan mahal. kalau sudah nyaman, aman, bersih dan murah, saya yakin orang akan ramai datang untuk berbelanja,”ujarnya.

Firkawin berharap, agar kota lama Kesawan ini dapat dikelolah dengan baik oleh Pemko Medan. Dirinya ingin agar Pemko Medan sendiri yang mengelolahnya jangan sampai dikuasai oleh pengusaha besar yang ingin mengambil keuntungan dari keberadaan kawasan Kesawan tersebut.

“Saya berharap Pemko Medan langsung yang mengelolahnya. Jangan diserahkan ke pengusaha besar, jadi kawasan ini betul-betul dapat dirasakan manfaatnya oleh seluruh lapisan masyarakat, termasuk juga pedagang kecil dapat masuk kedalamnya,” ujarnya. (MS7)