Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
HeadlineNasional

Per 5 Februari, Layanan Bebas Visa dan Visa Arrival diTangguhkan Untuk WN RRT

×

Per 5 Februari, Layanan Bebas Visa dan Visa Arrival diTangguhkan Untuk WN RRT

Sebarkan artikel ini
A foreign traveller wearing a mask walks past a departures information board at Beijing International Airport in Beijing, China as the country is hit by an outbreak of the new coronavirus, February 1, 2020. REUTERS/Jason Lee

Mediasumutku.com | Jakarta – Per 5 Februari 2020, Pemerintah Indonesia menyatakan untuk sementara menangguhkan layanan bebas visa dan visa on arrival kepada warga China. Upaya ini harus dilakukan untuk mencegah penyebaran virus Corona.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, Teuku Faizasyah membenarkan penangguhan layanan visa tersebut. “Tidak diterapkan visa on arrival dan bebas visa untuk sementara waktu,” ucapnya. pesan singkat kepada wartawan pada Minggu (2/2/2020),

Menyinggung soal waktu sampai kapankah penangguhan layanan visa ini akan berlaku, Teuku Faizasyah mengatakan tergantung pada perkembangan situasi dan kondisi. “Semuanya serba dinamis dan juga mengacu ke ketetapan WHO,” ungkapnya

Indonesia sendiri diketahui telah memulangkan warga negara Indonesia (WNI) yang bermukim di Provinsi Hubei. Total 243 orang WNI yang dipulangkan, mereka terdiri dari 237 WNI yang tinggal di Provinsi Hubei, 1 WNA (suami WNI), serta 5 anggota Tim KBRI Beijing.

Baca Juga:   Korban Virus Corona di AS Makin Bertambah

Jumlah ini berbeda dengan pemberitaan sebelumnya yang menyatakan bahwa sekitar 245 WNI akan dievakuasi dari Wuhan, China. Terkait hal ini, pihak Kemlu telah memberikan penjelasan.

“Pada proses menjelang kepulangan, terdapat 4 WNI yang memilih untuk tetap tinggal di China karena alasan keluarga dan 3 WNI tidak dapat memenuhi persyaratan kesehatan untuk terbang,” kata Kemlu.

“KBRI Beijing terus menjalin komunikasi dengan 3 WNI tersebut dan berkoordinasi dengan pihak asrama universitas serta otoritas RRC untuk memastikan kondisi dan kebutuhan yang mereka perlukan. Kemlu juga telah menghubungi keluarga masing-masing di Indonesia,” sambungnya. (sc/ms8)