Tanjungbalai/strong> – Program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) telah membantu masyarakat Indonesia dalam mengakses pelayanan kesehatan. Salah satunya seperti yang dialami Yumiati (36) salah seorang peserta Program JKN-KIS asal Kecamatan Sei Tualang Raso, Kota Tanjungbalai.
Ditemui saat mengambil kartu JKN-KIS orang tuanya pada Rabu (15/12), Yumiati bersedia menceritakan pengalamannya memanfaatkan JKN-KIS untuk pengobatan tumor otak sang anak. Yumiati menceritakan keadaan sang anak yang baru berusia delapan bulan sebelum didiagnosis mengalami tumor otak.
“Sekitar bulan Agustus tahun 2018 lalu, awalnya anak saya itu sering demam dan muntah. Lalu kami memeriksakannya ke klinik dan selanjutnya dibawa RSUD Dr. Tengku Mansyur Kota Tanjungbalai. Kata dokter, ada cairan di otak anak saya sampai ada pembesaran sebesar 4 cm. Kemungkinan awalnya adalah hidrosefalus,” tutur ibu dari tiga oran anak tersebut.
Yumiati mengaku kala itu sang anak belum terdaftar sebagai peserta JKN-KIS. Setelah seminggu mendapatkan perawatan, Yumiati dan keluarganya baru memutuskan untuk mendaftarkan anaknya sebagai peserta Program JKN-KIS. Ia mengaku bahwa selain keluarganya telah mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk pengobatan anaknya, dokter juga menyatakan bahwa anaknya harus dirujuk ke Medan untuk pengobatan intensif.
“Setelah kartu (red: JKN-KIS) aktif, anak saya yang sudah dalam keadaan koma waktu itu langsung dibawa ke RSUP H. Adam Malik untuk diperiksa lebih lanjut dengan MRI dan pemeriksaan lain. Setelah dokter bilang bahwa anak saya mengalami tumor otak, anak saya menjalani operasi. Lalu sekitar satu bulan lebih menjalani perawatan di ruang PICU sebelum akhirnya sudah tidak dapat diselamatkan lagi,” ungkap Yumiati.
Kendati demikian, Yumiati bersyukur karena sang anak telah mendapat pelayanan dan fasilitas terbaik serta tanpa biaya berkat Program JKN-KIS.
“Walaupun begitu, ikhtiar kita sudah maksimal karena anak saya sudah dapat pelayanan dan fasilitas terbaik. Selain itu, alhamdulillah seluruh biaya juga ditanggung (red: JKN-KIS). Tidak terbayang jika menggunakan uang pribadi lagi, obat-obatnya saja sudah lima juta sehari, belum termasuk operasi, ruang rawat inap dan lain-lain. Sedangkan saya hanya ibu rumah tangga dan suami saya sehari-hari buruh lepas. Jadi, JKN-KIS ini sangat membantu meringankan beban keluarga kami,” kata Yumiati. (MS10)