Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
Medan

Persiapan PTM, Pemko Medan Percepat Vaksinasi Guru dan Pelajar

×

Persiapan PTM, Pemko Medan Percepat Vaksinasi Guru dan Pelajar

Sebarkan artikel ini

MEDAN-Selain memperkuat protokol kesehatan, Pemerintah Kota Medan terus gencar melaksanakan vaksinasi, terutama kepada guru dan pelajar untuk memberi rasa aman saat pembelajaran tatap muka (PTM). Sebab vaksinasi merupakan salah satu cara yang dapat membentuk herd immunity sehingga dapat menjaga imunitas tubuh seseorang.

Khusus untuk pelajar, Bobby Nasution pun langsung menargetkan vaksinasi yang dilakukan harus dapat mencapai 5.000 orang pelajar perharinya. Atas kerja keras yang dilakukan tersebut, capaian vaksinasi terhadap para pelajar saat ini telah mencapai angka 80 persen dari jumlah total 105.651 pelajar SMP di Kota Medan.

Sedangkan capaian vaksinasi terhadap guru yang berada di bawah wewenang Dinas Pendidikan Kota Medan yakni TK/PAUD, SD dan SMP, Pemko Medan telah memvaksin sebanyak 86 persen tenaga pendidik. Sedangkan guru yang belum divaksin, sebagian karena adanya komorbid maupun sedang hamil dan masuk dalam batas kehamilan yang tidak boleh divaksin.

Dikatakan Bobby Nasution, penyebaran Covid-19 tidak hanya bisa terjadi dari dalam sekolah saja, tapi juga dari luar sekolah. Saat para siswa sudah keluar dari gerbang sekolah, jelasnya, mereka sudah tidak menjadi tanggung jawab guru-gurunya lagi.

Baca Juga:   4.743 Tenaga Pendidik di Asahan Telah Divaksin

“Takutnya, saat berada di angkutan kota (angkot) atau nongkrong di luar setelah pulang sekolah, para siswa tertular virus Corona. Salah satu upaya mengatasinya tentunya melalui vaksinasi,” kata Bobby Nasution baru-baru ini.

Selain vaksinasi, Bobby Nasution juga mmeinta, agar masing-masing sekolah melaksanakan protokol kesehatan dengan ketat serta membentuk Satgas Covid-19 yang bertugas melakukan pengawasan secara ketat. Selain mencegah terjadinya penyebaran virus sekolah, juga sebagai upaya mencegah terjadinya klaster pelajar. Hal itu dilakukan karena menantu Presiden Joko Widodo ini lebih mengutamakan kesehatan siswa, termasuk para guru.

“Yang perlu dipastikan lagi bukan hanya anak-anaknya saja yang wajib disiplin menerapkan prokes, tetapi guru-guru juga harus taat prokes guna mencegah terjadinya penyebaran Covid-19,” tegas Bobby Nasution.

Pengamat Pendidikan Kota Medan, Fitriani Manurung MPd memuji langkah cepat yang dilakukan Bobby Nasution dalam percepatan vaksinasi guru dan pelajar. Sebab, semakin tinggi angka vaksinasi, maka semakin aman proses PTM.

“Instruksi Pak Wali benar sekali. Prokes harus dijalankan dengan penuh disiplin, sedangkan vaksinasi berperan untuk meminimalisir terjadinya penyebaran Covid-19,” jelas Fitriani.

Menurut Fitriani, sekolah merupakan tempat membangun budaya. Di tengah pandemi ini, prokes 3M (memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak) merupakan budaya baru yang harus dijalankan. Melalui proses pendisplinan prokes 3M yang ketat dan disiplin, ungkapnya, harapannya budaya sehat dan aman tumbuh di benak sanubari anak-anak.

Baca Juga:   Perayaan Natal FBUK Dihadiri Gubsu Edy Rahmayadi

“Mereka akan menjadi terbiasa dan terlatih untuk menjaga kesehatan dan keselamatan dirinya masing-masing. Sebab, semua orang tidak tahu sampai kapan pandemi ini berlangsung. Semakin baik menjalankan prokes 3M, maka roda kehidupan bisa berjalan dan ekonomi bergulir, pendidikan berlangsung, masyarakat mendapat pendapatan serta anak-anak bisa mendapatkan pendidikan,” ungkapnya.

Jadi pelaksaan prokes 3M yang ketat, tegas Fitriani, tidak bisa dipandang hanya untuk mencegah klaster sekolah, tetapi juga untuk membangun budaya sehat dan aman di masa depan. Agar prokes berjalan dengan baik, ia mengatakan, unsur pengawasan menjadi kuncinya. Untuk itu harapnya pengawasan sebaiknya dilakukan pihak internal dan eksternal sekolah.

“Keterlibatan dan partisipasi masyarakat dalam mengawasi pelaksanaan prokes di sekolah, menjadi kunci penting untuk memastikan sekolah aman dan sehat,” jelasnya.

Kemudian Firiani menilai, Bobby Nasution sukses mempercepat vaksinasi bagi para guru dan pelajar serta memperkuat prokes di sekolah-sekolah. Sebab, percepatan vaksinasi dan memperketat prokes ini dinilai sebagai salah satu kunci untuk memberi rasa aman bagi para guru dan pelajar pada saat PTM berlangsung. Apalagi, ungkapnya, mencapai angka vaksinasi pelajar sebanyak 80 persen dan guru sebanyak 86 persen itu bukanlah perkara mudah. Sebab, banyak faktor yang mempengaruhi, mulai dari ketersediaan vaksin, vaksinator dan warga sekolah yang mau divaksin.

Baca Juga:   Upaya Tobatenun Tingkatkan Kualitas Hidup Perajin Kain Batak

“Pak Wali sukses di tiga bidang ini, mulai menyediakan vaksin yang cukup, pendistribusian yang baik serta berhasil mendorong kepercayaan warga sekolah untuk mau divaksin,” paparnya.

Diakui Fitriani, tingginya angka vaksinasi yang telah dicapai akan membuat lebih percaya diri dalam melakukan PTM. Rasa percaya diri ini, jelasnya, akan membuat lebih merasa aman dan nyaman.

“Namun harus terus diingat, vaksin tidak membuat kita kebal dan masih bisa terpapar virus Corona. Apalagi mutasi virus ini masih terus berlangsung, jadi masih banyak kemungkinan kita terpapar Covid-19 dengan varian yang lebih membahayakan. Jadi vaksinasi harus selalu diikuti dengan pelaksanaan prokes 3M yang ketat,” terangnya. (MS7)