Scroll untuk baca artikel
Ekonomi

Personil TNI Sukses Budidayakan Benih Ikan di Tengah Pandemi

×

Personil TNI Sukses Budidayakan Benih Ikan di Tengah Pandemi

Sebarkan artikel ini

mediasumutku.com | ASAHAN-Seorang prajurit TNI Angkatan Darat di Kabupaten Asahan, sukses memanfaatkan pekarangan rumahnya di tengah pandemi Covid-19 untuk membudidayakan benih ikan hingga cacing sutera dan beromset jutaan rupiah.

Adalah Serda Ahmad Junaidi. Ia bertugas di Komando Distrik Militer (Kodim) 0208 Asahan. Selama pandemi, ia membangun beberapa kolam ikan di pekarangan belakang rumahnya yang berada di Jalan Benteng, Kelurahan Mutiara, Kecamatan Kota Kisaran Timur, Kabupaten Asahan.

Dibalik hobinya sebagai pemancing ia juga suka beternak dan memeihara ikan. Hasil dari ketekunannya itu kini membuahkan tambahan penghasilan yang lumayan.

“Cukup lumayan untuk tambahan bulanannya. Namun ini cuma bonus dan hobi saja, karena saya seorang prajurit, jadi abdi negara nomor 1,” katanya kepada wartawan, Rabu (7/7/2021).

Baca Juga:   Polisi Amankan 2 Pria Sindikat Ranmor di Asahan

Serda Ahmad Junaidi bercerita, ia memulai usahanya tersebut pada tahun 2019 silam. Dimana, sedang senggang ia sengaja menonton youtube dan melihat banyak yang sukses dalam membudidayakan ikan.

“Awalnya coba-coba tapi saya lihat dan saya benahi satu persatu, mulai dari wadahnya, kolam dan beli ikan. Alhamdulillah sekarang udah menghasilkan,” katanya.

Ia mengatakan, dalam membudidayakan bibit ikan gurami ini tidak bisa sembarangan. Pasalnya terdapat beberapa teknik yang harus diikuti.

“Jadi awalnya kita ambil dulu telurnya dari sarang. Kemudian dipisahkan dan di peram jadi larva. Setelah menjadi larva 10 hari, baru bisa di letakkan kembali kedalam kolam,” katanya.

Katanya, untuk pembeli sendiri bervariasi. Dari Batubara, Asahan, dan Labuhanbatu. Sekali mengambil para pelanggan minimal 2 hingga 3 ribu ekor bibit gurami.

Baca Juga:   Kopi Khas Karo Binaan Pertamina Terbang Hingga ke Negeri Piramida

Ia mengatakan, untuk pangannya sendiri ia melakukan sistem simboisis mutualisme. “Pangan indukannya itu dari ecenggondok. Dan pangan bibit saya kasih cacing sutra yang saya budidayakan sendiri,” ujarnya.

Dikatakannya, dalam budidaya cacing sutera itu sangat mudah. Pasalnya, cacing tersebut hanya diberi makan sayuran bekas.

“Jadi, sayuran bekas tersebut diberikan ke cacing. Biasanya itu banyak di pasar tradisional yang sudah tidak laku terjual. Untuk pakan tambahannya ada tahu yang di fermentasi. Bagi siapa saja yang hendak belajar soal budidaya ikan gurami dan cacing sutra, saya bersedia mengajarkannya,” ujarnta. (MS10)