Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
Ekonomi

Pertamina Latih IRT Bikin Ecoenzym Dari Sampah

×

Pertamina Latih IRT Bikin Ecoenzym Dari Sampah

Sebarkan artikel ini

mediasumutku.comlMEDAN-Hingga saat ini masalah sampah masih menjadi pekerjaan rumah bagi sejumlah daerah, tanpa terkecuali di Provinsi Sumatra Utara. Bahkan, menurut Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan tak kurang dari 1.340 ton sampah rumah tangga dihasilkan warga Medan setiap harinya.

Padahal, limbah sampah rumah tangga yang selama ini jadi momok, ternyata bisa diolah menjadi barang yang bernilai ekonomi.

Pertamina melalui Marketing Operation Region (MOR) I Sumbagut, sudah merintis program pengelolaan sampah menjadi bernilai ekonomis. Program pengelolaan sampah yang berlokasi di Fuel Terminal (FT) Medan Group ini dimulai sejak tahun 2018 hingga saat ini.

Unit Manager Comm, Rel & CSR MOR I, M. Roby Hervindo menyampaikan, program pengelolaan sampah ini digawangi kelompok warga di  lingkungan 24 yang berlokasi di Pekan Labuhan Kecamatan Medan Labuhan, Medan.

Baca Juga:   PGN Gandeng 9 Polda RI Jaga Pengamanan Obvitnas Gas Bumi

“Salah satu programnya adalah pengelolaan sampah anorganik berupa plastik menjadi Ecobrick. Program ini memberikan nilai tambah ekonomi bagi kelompok lingkungan 24 hingga mencapai tiga juta rupiah per bulan dari hasil penjualan ecobrick. Setelah sukses dengan pengelolaan sampah plastik, kali ini kami kembangkan dengan melakukan pelatihan pengolahan sampah organik rumah tangga kepada ibu-ibu rumah tangga yang bernama Ecoenzym,” jelas Roby.

Ecoenzyme kata Roby, merupakan hasil dari fermentasi limbah dapur organik seperti ampas buah dan sayuran, gula dan air. Metode ini pertama kali dikembangkan oleh Dr. Rosukon Poompanvong, pendiri Asosiasi Pertanian Organik (Organic Agriculture Association) dari Thailand. Warnanya coklat gelap dan memiliki aroma fermentasi asam manis yang kuat.

Baca Juga:   Pertamina Berbagi Souvenir dan Diskon Menarik

“Ecoenzyme memiliki multiguna. Ia efektif membunuh bakteri dan kuman, sehingga  dimanfaatkan sebagai disinfektan. Cairan ini sangat tidak disukai kecoa, semut, lalat dan nyamuk. Alhasil cocok dipakai sebagai pengusir hama. Cukup semprotkan 15 ml eco enzyme yang telah dicampur 500 ml air ke tempat-tempat yang ditargetkan bebas hama,”jelasnya.

Ecoenzyme juga bisa berfungsi sebagai cairan pembersih kaca dan kamar mandi. Selain itu, tokcer juga dipakai sebagai pupuk tanaman. Campurkan air secukupnya, jadilah ecoenzyme sebagai pupuk organik.

Ani, salah satu peserta pelatihan Ecoenzyme yang tampak antusias yang terhadap pelatihan yang diselenggarakan Pertamina.

“Semoga masyarakat luas juga lebih tergerak lagi tentang pengelolaan sampah, bukan cuman kader di lingkungan 24 Pekan Labuhan saja,” ujarnya.

Baca Juga:   Kenapa APBN Selalu Defisit dan Ditambal dengan Utang?

Dia berharap, program pengelolaan sampah terpadu ini bisa menjadi salah satu solusi masalah sampah. Sampah anorganik dikelola dengan ecobrick. Sampah organik diolah melalui ecoenzyme.

“Sehingga berdampak positif bagi lingkungan, sekaligus dapat bernilai ekonomis,” pungkas Roby.(MS7)