Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
EkonomiHeadlineNasionalPolitik

Perum Bulog Dikeluarkan Kemenkeu Dari Program PEN

×

Perum Bulog Dikeluarkan Kemenkeu Dari Program PEN

Sebarkan artikel ini

Mediasumutku.com | Jakarta – Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik atau Perum Bulog di coret dari pihak Kementerian Keuangan atau Kemenkeu sebagai prioritas penerima bantuan dana talangan untuk modal kerja di program pemulihan ekonomi nasional (PEN). Sekarang pemerintah hanya memberikan kepada 11 BUMN dari yang sebelumnya berjumlah 12.

Demikian hal yang dikatakan Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan, Askolani, saat di konfirmasi wartawan, di kantor Jakarta, Kamis (4/6/2020).

Menurut Askolani bahwa anggaran dana talangan yang sebelumnya didapat Perum Bulog kini masuk dalam program bantuan sosial (bansos) di bawah Kementerian Sosial. Iya masuk melalui Kemensos, kata Askolani kepada wartawan.

Dari 11 BUMN yang mendapat bantuan pemerintah, ada sekitar 6 yang mendapat dana talangan. Awalnya Perum Bulog masuk didaftar perusahaan yang mendapat dana talangan, akhirnya, Kementerian Keuangan hanya memberikannya kepada lima BUMN saja dengan anggaran Rp 19,65 triliun.a

Baca Juga:   Update BNPB per 30 Juni, Jumlah Pasien Sembuh Mencapai 24.806

Awalnya, Perum Bulog mendapat dana talangan sebesar Rp 13 triliun. Selanjutnya, perusahaan yang dipimpin Budi Waseso ini mendapat Rp 10,56 triliun yang masuk dalam bantuan sosial yang masuk ke Kementerian Sosial.

Sementara itu, Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu mengatakan lima BUMN yang mendapat dana talangan pada program PEN yaitu, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, PT Kereta Api Indonesia (Persero), PT Perkebunan Nusantara (Persero), serta PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, dan Perum Perumnas.

“Dana talangan ini working capital jangka pendek, talangan investasi adalah sesuatu yang akan kembali. Ini bukan PMN, bukan penambahan modal secara permanen. Pemerintah talangi investasinya secara periode ini saja, harapannya BUMN bersangkutan bisa bergerak,” kata Febrio.

Baca Juga:   Ketua TP- PKK Binjai Kerjasama Dengan Kodim 0203 Langkat Gelar TOT Pelatih Paskibra

Dari total dana talangan yang sebesar Rp 19,65 triliun, PT Garuda Indonesia mendapat Rp 8,5 triliun, PT Kereta Api Indonesia atau PT. KAI sebesar Rp 3,5 triliun, PT. Perkebunan Nusantara atau PTPN sebesar Rp 4 triliun, PT Krakatau Steel sebesar Rp 3 triliun, dan Perum Perumnas sebesar Rp 650 miliar.

Febrio menjelaskan pemberian bantuan dana talangan ini karena BUMN ini memiliki pengaruh besar terhadap hajat hidup orang banyak. Namun selama pandemi Corona terdampak dan tidak bisa melayani masyarakat.