Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
Berita SumutHeadlineSumut

Petani Sei Buluh Tagih Janji Kebun Tanah Raja, 3 Tahun Jembatan Tak Kunjung Diperbaiki

×

Petani Sei Buluh Tagih Janji Kebun Tanah Raja, 3 Tahun Jembatan Tak Kunjung Diperbaiki

Sebarkan artikel ini

SERGAI – Warga masyarakat Dusun V Payanibung II Desa Sei buluh, Kecamatan Teluk Mengkudu, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara, akhirnya menagih janji pihak Perkebunan PTPN III Tanah Raja.

Pasalnya, hampir 3 tahun saluran yang ada dibawah jembatan akses jalan untuk dilintasi hasil Perkebunan milik PTPN III Tanah Raja hingga kini tak kunjung diperbaiki, sehingga luapan air terimbas dilahan pertanian milik warga seluas 5 hektar yang akan bercocok tanam.


“Sudah 3 tahun berjalan mulai tahun 2018 sampai 2021, jembatan ini yang merupahkan akses jalan untuk lintasan hasil Perkebunan milik PTPN III Tanah Raja dan perkebunan Lonsum Rambung Sialang sampai saat ini tak kunjung di perbaiki,”ujar Supon selalu kepala Dusun V Payanibung II, Kamis(21/10).

Sambungnya, akibatnya air yang tidak mengalir membuat luapan air langsung masuk ke lahan pertanian milik masyarakat, akibatnya pembibitan padi yang akan bercocok tanam menjadi terimbas dan gagal panen akibat terendam banjir”,ujarnya.

“Kurang lebih 5 hektar lahan pertanian milik warga yang akan bercocok tanam semua terendam banjir seperti lautan, hal ini akibat dampak saluran parit yang tidak memadai debit air yang mengalir milik Perkebunan PTPN III Tanah Raja yang tak kunjung diperbaiki,”ujar Supon.

Ia menambahkan, padahal kita ketahui bersama hal ini pernah terjadi di tahun 2018 dimana puluhan hektar lahan pertanian milik warga terendam banjir akibat luapan air dari saluran parit milik PTPN III Tanah Raja tidak memadai. Sehingga luapan air langsung meluap kelahan pertanian milik warga,”ungkapnya.

Bahkan, kata Supon. Sebelumnya tahun 2018 warga sekitar juga pernah bergotong royong untuk menimbun saluran parit milik perkebunan PTPN III Tanah Raja agar luapan air dari perkebunan tidak masuk kelahan pertanian,”ujar Supon.

Senada dikatakan Solok warga sekitar juga menagih janji kepada pihak perkebunan PTPN III Tanah Raja yang sudah hampir 3 tahun jembatan milik perkebunan tak kunjung di perbaiki.

“Kami tagih janji Manejer lama yang dulu pernah menjabat di PTPN III Tanah Raja, katanya akan melakukan perbaikan jembatan ini, buktinya mana sudah 3 tahun tapi tak juga diperbaiki, akibatnya bibit padi yang akan bercocok tanam milik warga semua terendam banjir akibat luapan air dari perkebunan,”kesal Solok.

Ia menambahkan, dulunya pihak perusahaan perkebunan PTPN III Tanah Raja bersama Forkopincam Teluk Mengkudu sudah pernah tinjau kelokasi bersama pemerintah desa Sei buluh. Dan terlihat jelas bahwa sumber masalah hanya satu yaitu tersumbatnya gorong gorong dibawah jembatan jalan akses kebun akibat dipasang paku bumi secara melintang di bawah jembatan,”ujar Solok.

Bahkan hasil diskusi pihak pemerintah Kecamatan Teluk Mengkudu dengan pihak perkebunan PTPN III Tanah Raja akan berkoordinasi dengan Kebun Rambung Sialang (Lonsum) dan PT. LMA untuk memperbaiki jembatan, tapi hasilnya mana sudah 3 tahun tapi hasil nihil”,terang Solok dengan nada kesal.

” Lihatlah bang, bibit padi milik warga yang akan bercocok tanam semua terendam banjir. Bahkan terlihat paku bumi yang dibawah jembatan juga masih sama seperti tahun 2018, kami warga Dusun V Payanibung II ingin segera diperbaiki,”ungkap Solok.

Menganggapi hal ini, Menejer Kebun Tanah Raja, Efendi Akbar dikonfirmasi wartawan mengatakan,baik pak, coba saya kemunikasikan dahulu ke anggota saya perihal jembatan yang ada di areal HGU kebun tanah raja.

“Sepertinya pernah juga disampaikan pak kades kekami saat beliau minta izin lintas truk untuk percetakan sawah baru di desa Sei buluh kampung lama, terimahkasih infonya pak,”ujar Efendi Akbar.

Sambung Efendi Akbar, “Ini di blok berapa?.. jalan dekat wartub,”pesan singkat melalui via WhatsAap.

Namun saat disinggung terkait , akibat dampak ini, apakah ada solusi dari pihak perkebunan terkait kurang lebih seluas 5 hektar lahan pembibitan padi yang akan bercocok tanam yang gagal panen yang teredam banjir.

Efendi Akbar mengatakan, apa penyebab utamanya aliran yg lintas di kebun saja yg tersumbat. Setahu saya di depan warung tubruk ada jembatan milik jasa marga yg sumbat atau terlalu tinggi sehingga air tidak bisa nyebrang berakibat banjir ke pemukiman.

Baca Juga:   Jembatan di Desa Huta Galuh, Wabup Sergai : “ Semoga Bisa Selesai Pembangunan Akhir Tahun Ini ”