Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
Hukrim

Pijak ‘Kemaluan’ Suaminya Sampai Pingsan, Istri Durhaka Ini Dipolisikan

×

Pijak ‘Kemaluan’ Suaminya Sampai Pingsan, Istri Durhaka Ini Dipolisikan

Sebarkan artikel ini

mediasumutku.com | PROBOLINGGO – Ada seorang istri di Probolinggo durhaka harus berurusan dengan polisi setelah dilaporkan keluarga suaminya akibat menginjak kemaluan pasangannya tersebut. Akibat hal itu, sang suami sampai pingsan.

Laporan yang dilayangkan keluarga Syamsul Arifin (35) warga Desa Kalibuntu, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, ini tergolong unik. Ia yang sebagai suami melaporkan istrinya Nur Faidah (36) akibat melakukan penganiayaan.

Dari kronologi yang dihimpun, Nur Faidah sempat terlibat cekcok dengan suaminya. Kemudian ia menganiaya suami dengan memukul dan mendorong sang suami hingga terjatuh. Tak hanya mendorong saja, Nur bahkan diduga menginjak kemaluan sang suami sampai pingsan.

Syamsul saat ini tengah menjalani perawatan di RSUD Kraksaan Probolinggo. Ia yang sempat pingsan telah berangsur-angsur sadar.

Baca Juga:   Tim Sus Polsek Firdaus Tangkap Jurtul KIM, BB 299 Ribu Dan Alat Rekapan Diamankan

Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Probolinggo Bripka Isyana Renu Antasari membenarkan adanya laporan dari pihak keluarga sang suami yang diduga menjadi korban penganiayaan istrinya.

“Memang ada, saat ini istrinya sudah kita amankan di Mapolres Probolinggo. Dilaporkan pihak keluarga suaminya,” jawabnya.

Namun saat diamankan Nur Faidah mengaku menganiaya suaminya lantaran ingin cerai dari suaminya akibat dugaan sang suami ketahuan berselingkuh dua kali.

“Saya ingin cerai dengan dia (Syamsul). Saya sudah tidak kuat dengan sikap dan perilaku yang seenaknya sendiri. Bahkan setiap bertengkar dia selalu main pukul. Ya nampar wajah ini,” ungkap Nur saat dimintai keterangan di Unit PPA Polres Probolinggo.

Baca Juga:   Lagi Berduaan 'Nyedot' Sabu, Mamak-mamak Ini Dijaring Polisi

Nur mengaku melakukan aksinya dengan spontan lantaran amarahnya yang tak bisa dikendalikan lagi. “Saya enggak sengaja, spontan saja. Waktu itu saya marah karena cekcok dengan suami,” tutur ibu seorang anak ini.

Menurutnya, ia dan Syamsul sering bertengkr sudah sejak lama, bahkan sejak Syamsul belum merantau ke Malaysia menjadi tenaga kerja Indonesia (TKI). Jika sebelum menjadi TKI pertengkaran disebabkan masalah ekonomi, setelah merantau disebabkan sang suami ketahuan selingkuh.

“Tapi saya sekarang menyesal sudah keterlaluan,” tuturnya.