Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
Hankam

PM TNI AL Bantah Tembakkan Senjata Saat Amankan Pertikaian Warga di Asahan

×

PM TNI AL Bantah Tembakkan Senjata Saat Amankan Pertikaian Warga di Asahan

Sebarkan artikel ini

mediasumutku.com | ASAHAN – Polisi Militer (PM) Tentara Nasional Indonesia Angtan Laut (TNI AL) Tanjungbalai Asahan (TBA) disebut meletuskan senjata api dan memukul sejumlah orang saat berusaha mengamankan pertikaian masyarakat pada lahan perkebunan kelapa sawit di Kecamatan Sei Kepayang Kabupaten Asahan Sumatera Utara (Sumut).

Hal itu setelah beredarnya sebuah unggahan video viral di sosial media oleh akun bernama M Wahyudi yang menyebutkan anggota TNI AL dengan dalih pengamanan meletuskan senjata api dan menangkap anggota kelompok tani, diborgol, hingga dihajar.

Dilihat wartawan, Rabu (16/6/2021) pada video berdurasi 3 menit 25 detik itu sekelompok orang berseragam TNI AL turun dari mobil truk bertuliskan LANAL TBA. Kemudian, terjadi adu mulut antara beberapa orang warga dan TNI AL di sana.

Baca Juga:   Kabaharkam Polri : Stop Hoax dan Patuhi Protokol Kesehatan Pada Pilkada Serentak 2020

“Mohon bantuan hukum kami pak. Hari ini Selasa 15.06.2021 pukul 12.00 wib kami di datangin beberapa anggota TNI AL Tanjungbalai Sumut dengan dalih pengamanan untuk Pospera Asahan meletuskan senjata api. Kami kelompok tani mandiri izin menteri kehutanan RI dan bupati Asahan. Anggota kami ditangkap diborgol dan dihajar dimasukkan ketruk seperti teroris.. Tolong kami pak mohon petunjuk dan kami kirimkan videonya,” tulis akun Wahyudi.

Komandan Detasemen Polisi Militer Angktan Laut (DANDENPOMAL) Lettu Laut (PM) Zailani dikonfirmasi wartawan, Rabu (16/6/2021) membenarkan, pihaknya hadir di lokasi perkebunan tersebut, setelah mendapatkan informasi adanya potensi pertikaian warga di sana.

“Kedatangan kami disana karena adanya permintaan dari POSPERA. Mereka ini masyarakat petani. Melaporkan ke kita bahwa lahan perkebunan yang mereka garap dikuasai sekelompok orang mengaku kelompok tani,” kata Zailani.

Baca Juga:   Tujuh Rumah di Tanjungbalai Ludes Terbakar, Tiga Lainnya Dirusak Paksa

Namun kedatangan TNI AL di lokasi tersebut dihadang oleh sekelompok orang mengatasnamakan kelompok tani mandiri. Mereka tidak diizinkan masuk, beberapa orang disana bahkan diketahui telah mempersenjatai diri dengan samurai hingga kelewang.

“Kami dimintai surat tugas kita tunjukkan, segala macam. Tapi mereka juga tidak koperatif akhirnya kita periksa salah seorang diantara mereka rupanya bawa sajam. Itu setelah saya curiga saya rangkul periksa pingganggnya, ada pisau. Saya perintah ke anggota untuk periksa mereka semua, didapatlah beberapa senjata tajam, termasuk itu bong kaca dan korek api diduga alat pakai narkoba,” kata Zailani.

Ia juga membantah pihaknya tidak ada meletuskan senjata api ketika memeriksa oknum kelompok tani disana.

Baca Juga:   Antisipasi Petugas Pemilu Kelelahan, Polres Tanjungbalai Ikut Siagakan Ambulans dan Nakes

“Tidak ada itu letusan senjata api. Saya jamin. Karena mereka begitu, tidak kooperatif jadi kita amankan ada enam orang. Dibawa ke Polres. Enam orang ini di tes urine satu positif,” kata dia.

Ditanya keterlibatan TNI AL di lokasi tersebut Zailani mengatakan, dirinya sebagai perwira staff pembinaan potensi maritim berkewajiab menjaga kestabilan wilayahnya tidak hanya di laut termasuk lahan pertanian yang menjadi prioritas pemerintah pusat dibidang pangan.

“Ada turunan aturan menyebutkan TNI juga punya peran menjaga kestabilan pangan di daerahnya. Termasuk upaya kami menjadi penengah meminimalisir konflik di masyarakat,” ujarnya. (MS10)