ASAHAN – Angka kematian ibu dan bayi baru lahir di Kabupaten Asahan terbesar ke lima dari 33 Kabupaten / Kota yang ada di Sumatera Utara (Sumut) berdasarkan data dari USAID (United States Agency for International Development).
Karenanya, Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan melalui Kelompok Kerja (Pokja) Percepatan Penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi kini tengah bekerja maksimal menekan angka kematian tersebut dengan menggelar rapat kerja Momentum Private Healthcare Delivery (MPHD).
District Coordinator MPHD Asahan, Nasril Lubis, kepada wartawan Rabu (7/9/22) mengatakan upaya yang dilakukan pihaknya untuk mengurangi angka kematian ibu dan bayi baru lahir itu diantaranya telah membentuk Pokja berdasarkan Surat Keputusan Bupati Asahan Nomor 40.1-DINKES-TAHUN 2022 yang diketuai langsung oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Asahan John Hardi Nasution, dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan dr. Nanang Fitra Aulia.
“Seluruh Stakholder yang tergabung didalam Pokja ini diharap dapat bekerja dengan maksimal, sehingga kita dapat mencapai harapan yang kita inginkan, menurunkan angka kematian ibu dan bayi di Kabupaten Asahan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan yang juga Wakil Ketua Pokja dr. Nanang Fitra Aulia, kehadiran Pokja harus bekerja konkrit dalam mencapai tujuannya.
“Kita harus saling bekerjasama menjadikan Kabupaten Asahan menjadi Kabupaten Sehat, sesuai dengan harapan,” terangnya.
“Mari sama-sama kita bantu Pemerintah Kabupaten Asahan mewujudkan visi dan misi Pemerintah. Kedepan akan lebih banyak lagi kita ciptakan kader-kader Pokja di desa dalam rangka mensosialisasikan hal hal yang dapat menyebabkan tingginya angka kematian ibu dan bayi,” ucapnya. (MS10)