mediasumutku.com | LABUHANBATU – Polisi saat ini telah menerima laporan dari keluarga balita berinisial A berusia 5 tahun yang diduga diberi cairan infus kadaluarsa ketika dirawat di Rumah Sakit (RS) milik pemerintah daerah di Labuhanbatu Selatan (Labusel).
Kejadian tersebtu dilaporkan ke Polres Labuhanbatu dengan nomor laporan LP/B/1432/VII/2021/SPKT/Polres Labuhanbatu. Dalam laporan dijelaskan peristiwa terjadi pada Selasa (27/7/2021) pukul 13.45 Wib.
Selain itu surat laporan juga dilampirkan barang bukti satu buah botol infus merk WIDA -1/2NS TM yang masih berisikan cairan warna putih bertuliskan Batch-260617 Exp date 05-2021 Mfg Date 16-06-16 HET Rp16.875.
Kapolres Labuhan Batu AKBP Deni Kurniawan dikonfirmasi wartawan membenarkan, laporan tersebut. Polisi juga masih menyelidiki kasus ini.
“Iya, (kasusnya masih) lidik,” ujar Deni, Jumat (30/7/2021).
Sebelumnya, sebuah video viral di media sosial (medsos) seorang balita berusia lima tahun diberikan cairan infus saat dirawat di rumah sakit umum daerah di Labuhanbatu Selatan (Labusel).
Dalam video beredar, kejadian tersebut terjadi pada hari Selasa, 27 Juli 2021 lalu.
Rekaman video memperlihatkan seorang anak perempuan berinisial A (5 tahun) sedang terbaring di tempat tidur pasien berwarna biru. Pergelangan tangan kirinya diperban untuk saluran infus. Sementara itu, terdengar juga suara ibu balita yang merekam video itu.
Sang ibu protes kepada perawat yang tengah mengganti botol infus karena anaknya diberi cairan infus yang sudah lewat masa berlakunya alias kadaluarsa. Pada botol infus tertulis masa berlaku pada Mei 2021. Orangtua yang keberatan dengan penanganan rumah sakit protes kepada perawat.
“Malah dikasih yang kedaluwarsa yang kayak gitu untuk anakku,” kata suara dalam video itu. (MS10)
