Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
Ekonomi

PPKM Level 3 Batal, Waspadai Spekulan Bahan Pokok Dadakan

×

PPKM Level 3 Batal, Waspadai Spekulan Bahan Pokok Dadakan

Sebarkan artikel ini

MEDAN-Perberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3 yang dibatalkan pemerintah saat Natal dan Tahun Baru akan merubah ekspektasi terkait dengan laju tekanan inflasi di Sumatera Utara. Masyarakatpun diingatkan untuk mewaspadai spekulan bahan pokok dadakan.

“Saya sebelumnya sangat optimis, dengan penurunan harga sejumlah kebutuhan pokok masyarakat seperti cabai merah dapat menjadi motor penyumbang deflasi bagi Sumatera Utara. Mengingat harga cabai merah saat ini berada dikisaran 25 hingga 28 ribu perkilogram. Setelah sempat naik hingga mencapai 50 ribu perkilogram di bulan November,” kata pengamat ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin, Kamis (9/12/2021).

Dia berharap, harga minyak goreng perlahan bisa turun di bulan Desember ini. Karena, harga CPO belakangan juga mengalami penurunan. Sehingga, harga minyak goreng bisa turun walau sedikit. Harga tiket pesawat juga demikian, meskipun pada dasarnya harga tiket pesawat tetap berpeluang naik di Desember sekalipun tanpa ada PPKM level 3.

Akan tetapi, kebijakan pembatalan PPKM tersebut akan membuat harga tiket pesawat naik lebih tinggi dari ekspektasi sebelumnya. Demikian juga untuk harga sumber protein seperti daging sapi, daging ayam, telur ayam maupun ikan segar. Semula saya menilai harganya berpeluang stabil, kalaupun naik terbatas. Tetapi pembatalan PPKM telah merubah ekspektasi saya terhadap harga sumber protein tersebut.

Baca Juga:   Kemendag Sosialisasikan Kebijakan dan Hibahkan Pasar Rakyat ke Pemda

“Jadi, saya semula yang melihat Sumut justeru lebih berpeluang mencetak deflasi di bulan ini, terpaksa harus diubah. Hilal kemunculan inflasi mulai terlihat, dan semua pihak khususnya TPID harus bersiap. Untuk komoditas cabai dan bawang, sejauh ini stok sangat memadai dan sangat mencukupi hingga tutup akhir tahun. Namun, harga cabai di luar Sumut, khususnya di pulau jawa perlu diwaspadai,” katanya.

Harga cabai merah di Medan itu sekitar 25 hingga 28 ribuan, sementara harga cabai merah di jawa atau bahkan rata-rata nasional ada di 45 ribuan perkilogram. Ada potensi cabai di wilayah Sumut akan bergeser pasarnya ke wilayah lain.

“Bicara pengalaman, cabai dari wilayah Aceh itu sempat dijual langsung ke wilayah Pekanbaru, saat ada selisih harga yang besar antara Pekanbaru dengan Medan. Jadi, bukan karena harga di Sumut yang tidak bersahabat, tetapi harga cabai merah Sumut yang sejauh ini jauh lebih murah bisa memicu terjadinya peningkatan permintaan,” jelasnya.

Baca Juga:   Penukaran UPK 75 Capai 79 Ribu Bilyet 

Menurutnya, hal ini yang perlu diwaspadai. Jadi upaya yang bisa dilakukan adalah menjaga jalur distribusi tidak terganggu dan mewaspadai kemungkinan longsor serta intensitas hujan yang tinggi.

“Kalau mengharapkan agar pedagang lebih banyak menjual cabai di Sumut. Jika tetap dengan selisih harga yang masih lebar tersebut, ini akan jadi upaya yang sia-sia,” sebutnya.

Selanjutnya, harga telur ayam, tanpa PPKM level 3 mobilitas masyarakat saat Nataru akan tetap tinggi. Terlebih setelah sekian lama masyarakat kita tidak menikmati liburan. NATARU ini bisa jadi ajang “pelampiasan” masyarakat untuk menikmati liburan. Telur ayam, daging ayam, daging sapi, tepung, minyak goreng merupakan bahan utama masyarakat untuk membuat sajian makanan.

Baca Juga:   Fokus Transformasi Digital, Laba Mandiri Syariah Naik 110%

Terlebih saat Natal, jalinan silaturahmi masyarakat meningkat yang kerap dibarengi dengan sajian makanan untuk menyambut sanak famili maupun tamu pada umumnya.

“Saya justru mengkuatirkan pelaku usaha yang semula berpikir bahwa akan ada kebijakan PPKM level 3 saat Nataru, belum sepenuhnya siap menyediakan stok produksi pangan yang mampu memenuhi sepenuhnya kebutuhan konsumen. Walaupun saya tetap berkeyakinan stok bahan pangan di SUMUT masih mencukupi,” katanya.

Kebijakan pembatalan PPKM level 3 menurutnya, tentunya baik bagi perekonomian di Indonesia.

“Ekonomi bisa tumbuh, tetapi inflasinya tetap harus diredam. Saya melihat Sumut berpeluang untuk mencetak inflasi tidak lebih dari 0.28 persen sejauh ini di bulan Desember 2022. Meskipun masih terlalu dini, masih ada 3 minggu lagi sisa hari di bulan desember. Dan semuanya bisa berubah nanti,” pungkasnya. (MS11)