Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
Olahraga

Pretty Sihite, Pelari Wanita Asal Taput Juarai Elite Race Borobudur Marathon

×

Pretty Sihite, Pelari Wanita Asal Taput Juarai Elite Race Borobudur Marathon

Sebarkan artikel ini

mediasumutku.com | TAPUT-Elite Race Borobudur Marathon 2020 kategori putri berhasil diraih oleh  Pretty Sihite wanita asal Tapanuli Utara, Sumatera Utara usai dirinya dinobatkan sebagai pelari tercepat yang dihelat di kawasan Candi Borobudur, Magelang, Minggu (15/11/2020).

Pretty Sihite selama jalannya marathon selalu berbarengan dengan Irma Handayani hingga lap terakhir sehingga keduanya beradu sprint pada lap terakhir dan meraih podium utama.

Elite Race Borobudur Marathon 2020 Rombongan putri memulai lari mereka 15 menit setelah rombongan putra. Juni Ramayani pelari asal Jawa Timur langsung tancap gas mengincar urutan pertama. Juni menargetkan balapan diakhiri dengan catatan waktu 2 jam 50 menit.

Catatan target tersebut menjadi yang paling sedikit atau tercepat dibanding peserta putri lainnya. Pasalnya, target rata-rata pelari putri lainnya di atas 3 jam. Tepat di belakang Juni, ada Dwi Tiansi Anggraini yang menguntit meski jaraknya cukup jauh.

Baca Juga:   Berbagai Upaya Dilakukan Pemprov Sumut Dongkrak Pariwisata

Juni Ramayani masih memimpin di depan dan Tiansi berada di urutan kedua hingga putaran ke-5. Adapun pemimpin kategori putri tak lagi dipegang oleh Juni Ramayani ketika memasuki lap ke-9.

Duo pelari yang berbarengan, Irma Handayani dan Pretty Sihite, berada di baris terdepan pada lap tiga terakhir. Irma dan Pretty tampaknya bakal adu sprint pada lap terakhir mengingat pace mereka sama.

Sementara itu, Tiani yang sebelumnya berada di posisi kedua mulai merasa kesakitan pada lap tiga terakhir.

Bersamaan dengan hal tersebut, target milik Juni Ramayani yang mengincar 2 jam 50 menit tak bisa diraih. Sebab, pada catatan tersebut, dia baru menempuh putaran ke-10. (MS10)

Baca Juga:   Lorenzo Pesimis MotoGP 2020 Bisa Digelar