Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
HeadlinePeristiwa

Puluhan Bangkai Babi Terkapar di Sungai Padang

×

Puluhan Bangkai Babi Terkapar di Sungai Padang

Sebarkan artikel ini

mediasumutku.com | TEBINTINGGI – Teror bangkai sudah merebak di penjuru Sumut, kali ini sebanyak 14 ekor bangkai babi ditemukan di aliran Sungai Padang, Kota Tebingtinggi, Sumatera Utara.

Bangkai babi itu diduga mati akibat terpapar virus Hoc Cholera atau Kolera Babi.

Camat Padang Hilir, Ramadhan Pulungan, menyatakan bahwa penemuan bangkai babi pertama kali diketahui oleh seorang warga yang mencium bau busuk di sekitar sungai. Penemuan itu kemudian dilaporkan ke pihak Kecamatan dan Polsek setempat.

“Awalnya ditemukan sepuluh ekor bangkai babi tersangkut di akar pohon. Setelah dilakukan penyususuran di sepanjang sungai, ditemukan kembali empat ekor bangkai babi. Seluruh bangkai babi tersebut kemudian dievakuasi dan dikubur di sekitar lokasi penemuan,”sebut Ramadhan.

Baca Juga:   Ratusan Bangkai Babi yang Dibuang ke Sungai akan Dikuburkan Besok

Ramadhan mengaku hingga saat ini pihaknya belum mengetahui siapa yang sengaja membuang babi tersebut. Polisi pun kini sedang menyelidiki pembuang bangkai babi tersebut. “Kita harap pelakunya segera tertangkap,”tukasnya.

Sebelumnya Dinas Ketahanan Pangan Pertanian Dan Peternakan Kota Tebing Tinggi menyebutkan ada 24 kasus kematian babi yang disebabkan Virus Kolera Babi. Namun jumlah itu kemungkinan akan bertambah, karena banyak peternak babi yang tidak melaporkan kematian ternaknya.

Untuk mengantisipasi bangkai babi yang dibuang sembarangan, Pemerintah Kota Tebingtinggi telah menyiapkan lahan untuk mengubur babi yang mati.

Saat ini, Kota Tebingtinggi menjadi salah satu daerah endemik Virus Kolera Babi. Selain Tebingtinggi, ada 15 kabupaten-kota lainnya di Sumatera Utara yang mengalami kondisi serupa.

Baca Juga:   Danau Siombak Medan Masih Keluarkan Bau Tak Sedap

Pemerintah daerah yang di 15 kabupaten/kota tersebut, bersama Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, sudah melakukan beragam upaya agar tak lagi ada bangkai babi yang dibuang. Termasuk memberikan vaksin kepada ternak babi warga, dan membantu penguburan ternak babi warga yang mati akibat Kolera Babi.[digtara]