Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
EkonomiHeadlineNasionalSumut

PUPR : Benahi Dua Kampung Lestarikan Seni Budaya Ulos dan Rumah Gorga

×

PUPR : Benahi Dua Kampung Lestarikan Seni Budaya Ulos dan Rumah Gorga

Sebarkan artikel ini

Mediasumutku.com | Jakarta – Dalam rangka mempertahankan seni dan budaya lokal mulai dari tradisi Gorga dan mengulos di Samosir. Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR, tahun 2020 ini telah memulai proses lelang pekerjaan Penataan Kampung Ulos Huta Raja dan Huta Siallagan di Kabupaten Samosir dengan Pagu DIPA 2020-2021 sebesar Rp 57,9 miliar.

Demikian hal yang dikatakan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono melalui siaran pers tentang Program penataan kembali di 5 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prioritas yakni Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo dan Manado – Likupang, Senin (6/7/2020).

Menurut Menteri PUPR Basuki Hadimuljono bahwa dalam tatanan normal baru, Pihaknya meyakini bahwa salah satu sektor ekonomi utama yang dapat rebound dan yang tercepat adalah sektor pariwisata.

Untuk itu, kita akan memfokuskan target dengan mempercepat kegiatan pembangunan infrastruktur di 5 KSPN ini,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

Baca Juga:   BNPB : Sembuh Corona 1.414 Orang

Pulau Samosir, Provinsi Sumatra Utara sebagai salah satu target KSPN Danau Toba terkenal dengan keindahan alamnya dan keunikan budaya, termasuk pembuatan kain tenun Ulos khas Sumut yang dibuat secara tradisional.

Kegiatan produksi tenun ulos yang menampilkan kearifan lokal juga menjadi daya tarik tersendiri bagi para turis domestik dan mancanegara. Sebagai upaya mempertahankan seni dan budaya lokal dalam produksi tenun ulos, Kementerian PUPR pada tahun 2020 ini telah memulai proses lelang pekerjaan Penataan Kampung Ulos Huta Raja dan Huta Siallagan.

Kedua desa tersebut selama ini dikenal sebagai desa wisata yang kerap disambangi wisatawan. Selain sebagai pusat tenun, di kawasan Huta Raja juga masih terdapat Rumah Adat Batak Samosir atau Rumah Gorga.

“Selain sebagai pusat tenun, dengan adanya beberapa Rumah Gorga yang sudah cukup tua menjadikannya sebagai kawasan pusaka. Ada sekitar 40 unit rumah yang akan kita coba rehabilitasi, supaya pelatihan tenun dan keahliannya terus berlanjut,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

Baca Juga:   Petani di Kisaran Kembangbiakkan Pisang Lewat Kultur Jaringan

Dikatakan Menteri Basuki, ruang lingkup penataan adalah perbaikan kondisi rumah gorga dan lingkungannya. Selain kondisi beberapa rumah yang sudah terdegradasi, sebagian rumah lainnya telah beralih wujud menjadi rumah modern.

Menurut Menteri Basuki, bahwa Kampung Tenun Ulos Huta Raja dapat ditata lebih baik lagi dengan dilengkapi dengan berbagai infrastruktur dasar, seperti air bersih sanitasi, dan lansekap yang menarik, maka diharapkan dapat meningkatkan jumlah wisatawan yang berkunjung.

Direktur Jenderal (Dirjen) Cipta Karya Danis H.Sumadilaga mengatakan, pemugaran Rumah Gorga yang merupakan cagar budaya akan melibatkan tukang-tukang lokal setempat sehingga sekaligus ajang sebagai tempat workshop atau media latihan bagi masyarakat setempat untuk memelihara keberlanjutan tradisi dan keahlian yang unik ini.

“Ada beberapa rumah adat yang bentuknya telah beralih menjadi rumah modern, sehingga nantinya akan kita coba relokasi dan buat sepenuhnya menjadi rumah gorga. Kita akan melibatkan masyarakat setempat karena butuh keahlian khusus untuk membangunnya, sehingga menjadi kombinasi pekerjaan konstruksi modern dan kearifan lokal,” ujar Danis.

Baca Juga:   Ketua Fraksi Golkar Sampaikan Perubahan Anggaran APBD TA 2022

Untuk mendukung pemulihan ekonomi lokal di kawasan tersebut, Danis juga menyatakan bahwa setelah direvitalisasi, rumah-rumah gorga tersebut dapat menjadi homestay bagi para wisatawan.

Sebelumnya tahun 2017, pihak Kementerian PUPR telah menyelesaikan penataan kawasan di KSPN Danau Toba yakni di Tomok, Kabupaten Samosir dengan anggaran Rp 3,4 miliar, mulai pembangunan area kios, mushala, pedestrian, drainase, WC umum, dan Tempat Pembuangan Sampah Sementara.

Selanjutnya 2018, pihak Kementerian PUPR juga telah menyelesaikan penataan kawasan wisata Tomok Tuktuk Siadong Kabupaten Samosir dengan anggaran Rp 2,4 miliar untuk pembangunan menara selfie dan toilet, kios, tempat tenun, dan permugaran makam raja.