Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
BermartabatHeadlineKesehatanMedanSumut

Rakor Dengan Forkopimda, Gubsu Minta Semua Elemen Serius Tangani Covid-19

×

Rakor Dengan Forkopimda, Gubsu Minta Semua Elemen Serius Tangani Covid-19

Sebarkan artikel ini

mediasumutku.com | MEDAN – Rapat Koordinasi Optimalisasi Pelaksanaan Tugas dan Fungsi Penanganan Covid-19 Provinsi Sumatera Utara dibuka secara resmi oleh Gubernur Sumatera Utara di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubsu Jalan Sudirman Medan, Kamis (6/5/2021).

Rakor ini diikuti Kepala Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara IBN Wiswantanu yang diwakili oleh Koordinator Bidang Intel Mirza Erwinsyah, SH,MH, Danrem 022/PT, Karo Ops Poldasu, Dir. Intelkam Poldasu, Kadisnaker Provsu Burhanuddin Siagian, Kadis Infokom Provsu Irman Oemar, Dandim Deliserdang, Kadis Kesehatan Provsu Alwi Mujahit, perwakilan Satgas Covid-19 Merry Amelia Prasetio, Kepala BPBD Sumut, Direktur RSU Adam Malik, Plt. Kadis Kesehatan Kota Medan Dr. Syamsul Nasution, SpOG, serta undangan lainnya.

Dalam rapat koordinasi tersebut, secara khusus Edy Rahmayadi meminta semua elemen agar benar-benar serius dalam menangani permasalahan Covid-19 di Sumatera Utara. Semua Bupati/Walikota harus benar-benar serius dalam menekan angka penyebaran virus ini.

Baca Juga:   Hingga 28 Oktober, Vaksinasi di Medan Capai 68 Persen

“Selama musim mudik Lebaran ini, ada sekitar 13 ribu pekerja migran Indonesia yang pulang ke Indonesia untuk merayakan Idul Fitri 1442 H. Ini adalah masalah besar yang harus kita hadapi bersama,” kata Gubsu.

Lokasi yang nantinya akan menjadi tempat isolasi bagi WNI yang datang dan kembali ke Indonesia adalah di kawasan PTPN 3, Sei Karang, Deli Serdang.

“Saya lebih memilih tempat ini dijadikan lokasi isolasi daripada hotel. Saya minta kemarin ditempatkan di PTP 3. Kenapa di sana? Karena kalau di hotel nanti datang pula keluarganya dan bersenda gurau. Ini bisa jadi sumber persebaran virus Covid-19,” tandas Edy Rahmayadi.

Edy kemudian meminta semua pihak bekerja sama dalam penanganan Covid-19 ini. Dia meminta jika ada yang salah, agar diberi tahu secara langsung bukan dibuat di media sosial atau diberitakan di berbagai media.

Baca Juga:   Ketua YKI Sergai Beri Semangat dan Motivasi kepada Penderita Kanker

“Sudah 1 tahun 5 bulan saya tangani Covid-19. Kita harus bergandengan tangan, saling koordinasi dengan baik. Kalau ada yang salah, beri tahu supaya nggak salah dia, berikan masukan. Saya tak mau kalian cerita di medsos, cerita di koran,” katanya.

Sebelumnya, dalam rapat koordinasi dengan rumah sakit terungkap bahwa jumlah pasien Covid-19 di Sumatera Utara (Sumut) mengalami peningkatan signifikan hingga rumah sakit menjadi kewalahan. Saat ini hampir seluruh rumah sakit rujukan di Kota Medan kehabisan tempat tidur.

Dalam rapat yang dipimpin Gubernur Sumut Edy Rahmayadi tersebut, sejumlah direktur rumah sakit memaparkan kendala dalam penanganan pasien Covid-19 yang terus mengalami peningkatan tahun ini.

Direktur RS Royal Prima Medan Dr Suhartina Darmadi mengatakan, saat ini RS Royal Prima hanya merawat pasien Covid-19 dengan kondisi sedang hingga berat. Sementara kapasitas ICU ada 20 tempat tidur dan ruang isolasi bertekanan negatif sebanyak 224 tempat tidur. Namun menurutnya semua ruangan sudah penuh.

Baca Juga:   Edy Rahmayadi Tinjau Banjir di Sei Mati Medan

“Saat ini semua penuh. Tadi di IGD antri lebih dari 10 pasien. Akhir-akhir ini pasien meningkat tajam,” ujarnya.

Direktur Utama Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Zainal Safri mengatakan, masalah yang dihadapi rumah sakit milik Kementerian Kesehatan tersebut saat ini adalah kurangnya ICU untuk pasien Covid-19.

Ia mengungkapkan, bahwa saat ini kasus Covid-19 di Sumut dan sejumlah daerah di Sumatera melejit.

“Sumut, Aceh, Riau, itu melejit, Jawa tidak. Padang juga itu, sama polanya hampir seperti dulu,” sebutnya.

Ia khawatir kondisi ini akan semakin memburuk bila tidak dapat dikendalikan. Terlebih masyarakat akan menghadapi Idul Fitri.

Larangan mudik yang diberlakukan pemerintah mulai 6 sampai 17 Mei mendatang hendaknya dipatuhi oleh masyarkat agar tidak menjadi klaster baru penyebaran Covid-19.