Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
HeadlineNasional

Ratusan Makam Pasien Covid-19 Dibongkar Keluarga Karena Dinyatakan Negatif

×

Ratusan Makam Pasien Covid-19 Dibongkar Keluarga Karena Dinyatakan Negatif

Sebarkan artikel ini

mediasumutku.com | BANDUNG – Ratusan liang lahat di pemakaman Covis-19 di TPU Cikadut, Kota Bandung dibongkar dan jasadnya dipindahkan. Hal tersebut dilakukan ahli warisan karena jenazah anggota keluarga yang dimakamkan di TPU Cikadut dinyatakan negatif Covid-19 beberapa hari setelah dimakamkan.

“Masih di angka 196 (yang dipindahkan), dipindahkan atas permintaan ahli waris,” kata Kadistaru Kota Bandung Bambang Suhari via sambungan telepon, Senin (14/6/2021).
Sebanyak 1.400 an liang lahat yang sudah digunakan, 671 dinyatakan positif Covid-19, sisanya negatif.

“Sudah terisi update sampai hari ini 1400 an, dinyatakan positif sampai kemarin 365 untuk Kota Bandung dan 306 luar Kota Bandung,” ujarnya.

“Berdasarkan data yang dibawa ahli waris macam-macam, ada yang kormobidnya jantung, diabetes, pokoknya dirawat di rumah sakit kemudian dimakamkan menggunakan protokol.

“Setelah dimakamkan ternyata negatif, keluar (surat dari rumah sakit) beberapa hari setelah pemakaman dan ahli waris membawa bukti negatif untuk memindahkan dari Cikadut ke tempat lain. Kami tidak menolak,” ungkapnya.

Bambang mengungkapkan, rata-rata makam yang dibongkar karena jenazah dinyatakan negatif memiliki penyakit bawaan atau kormobid.

Baca Juga:   Mereka Akhirnya Memilih Menjadi Barista

Pembusukan

Meski dapat dipindahkan, pihaknya menyarankan agar tidak dipindahkan dahulu jika jenazah sedang dalam proses pembusukan.

“Tapi kami sarankan, dari sisi pandangan lain untuk ahli waris bersabar, kami tidak tega memindahkan kondisi jenazah yang sedang dalam proses pembusukan. Mohon bersabar sampai 2 tahun, kalau sudah 2 tahun kan lebih aman, itu saran kami,” ujarnya.

Saat disinggung alasan apa yang menyebabkan ahli waris ingin memindahkan jenazah anggota keluarganya, karena ingin dekat dengan TPU keluarga dan TPU Cikadut dirasa jauh.

“Alasan sederhana ingin lebih dekat pada saat ziarah, ke Cikadut lebih jauh. Kemudian ingin dekat dengan makam keluarga,” katanya.

Dari catatan Distaru Kota Bandung, per tanggal 10 Juni, lahan tersedia 20 ribu meter persegi untuk lima ribu liang lahat, yang sudah terpakai 5.532 meter persegi atau 1.383 liang lahat. Dari 1.383 liang lahat, hasil verifikasi Dinas Kesehatan yang terkonfirmasi positif itu 359.

“Kita berbicara kapasitas kita masih banyak, tapi bukan karena itu harapan kita, nyawa satu orang pun luar biasa, jangan sampai terjadi mati sia-sia,” kata Sekda Kota Bandung Ema Sumarna di SMPN 43 Bandung, Senin (14/6/2021).

Baca Juga:   Petugas Inseminator Sergai Raih Juara II Tingkat Nasional Pada Ajang Anugerah IB & TE Award

“Kalau lahan masih sangat siap, lubang masih banyak tapi kan bukan itu tujuannya, kalau pro bahasa sedia payung sebelum hujan jangan sampai ada orang kena Covid-19 sulit cari makam, kalau Bandung aman,” tegas Ema.

Terkait pasien negatif Covid-19 yang dimakamkan di TPU Cikadut, Ema sudah meminta kepada Dinas Kesehatan Kota Bandung agar berkoordinasi dengan pihak rumah sakit.

“Itu teknis, saya sudah bicara ke Bu Ahyani. Bu Ahyani sudah rapat dengan seluruh pimpinan rumah sakit, nah ini harus benar-benar valid bahwa di Bandung jangan sampai (ada pikiran) di Bandung lahannya masih luas, saya pikir tidak ada pikiran kesana. Kalau memang Covid-19, kita sudah tetapkan lokasi di Cikadut. Tapi kalau tidak Covid-19 jangan divonis Covid-19,” ungkap Ema.

“Ini harus benar-benar valid, tenaga medis memonitor orang yang sudah wafat itu Covid-19 atau tidak. Jangan sampai ada polemik, orang ada ketakutan, tidak Covid-19 divonis Covid-19,” tambahnya.

Baca Juga:   PPKM Darurat di Kota Medan, Gubernur Edy Rahmayadi Sebut Semua Kabupaten/Kota Harus Berpartisipasi

Mutlak

Ema menyebut, jika TPU Cikadut digunakan untuk jenazah Covid-19 asal Kota Bandung.

“Saya tegaskan, yang saya pahami itu mutlak hanya untuk masyarakat Kota Bandung, jadi SK Walikota menetapkan ini adalah lokasi tempat pemakaman bagi masyarakat Kota Bandung yang terkena Covid-19 dan wafat karena Covid-19. Logika dan pemahaman saya, lokasi pemakaman Covid-19 di kabupaten kota punya lokasi masing-masing,” ujarnya.

Terkait jenazah asal Kabupaten Bandung yang dimakamkan di TPU Cikadut, Ema akan memberikan laporan itu kepada Walikota Bandung supaya melakukan koordinasi antarpimpinan.

“Pasti, nanti saya juga sampaikan ulang kepada Pak Walikota. Pak Gubernur juga tahu, Cikadut itu untuk Kota Bandung. Nanti kita tegaskan supaya masing-masing daerah (tahu).

“Saya tidak punya otoritas mengomentari itu, tapi saya hanya berbicara, Bandung ada. Bandung mah dari tahun 2020, kita sudah menetapkan 5 hektare untuk mengakomodasi terhadap masyarakat apabila Allah takdirkan karena Covid-19,” pungkasnya.

(MA9/Siberindo)