Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
EkonomiHeadlineSumut

Riswandi, Nelayan Batubara, Hilang di Perairan Selat Malaka

×

Riswandi, Nelayan Batubara, Hilang di Perairan Selat Malaka

Sebarkan artikel ini
Sebuah kapal nelayan menerjang ombak usai melaut di laut jawa, Tegal, Jawa Tengah, Kamis (9/2). Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tegal menghimbau kepada kapal kecil untuk tidak melaut sepekan mendatang karena ketinggian ombak di laut jawa mencapai satu hingga tiga meter, namun sebagian nelayan kapal kecil nekat melaut untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah/pd/17

Batubara, Mediasumutku.com– Untuk kesekian kali, nelayan asal Batubara kembali hilang di perairan Selat Malaka saat melaut.

Jika pada hari Senin (3/8/2019) lalu seorang nelayan asal Desa Pangkalan Dodek, Kecamatan Medang Deras, Kabupaten BatuBara, Sumatera Utara, menghilang selama dua hari dan kemudian didapati sudah tak bernyawa, pada Rabu (5/8/2019), maka kini seorang nelayan lainnya, juga asal Kabupaten Batubara, diketahui menghilang.

Dari informasi yang diperoleh Mediasumutku.com, Jumat (16/8/2019), diketahui nama nelayan yang menghilang itu yakni Riswandi (35), warga Dusun V, Desa Dahari Selebar, Kecamatan Talawi.

Riswandi dikabarkan hilang oleh keluarganya pada hari Kamis (15/8/2019), sekitar pukul 22.00 WIB. Oleh keluarganya, disebutkan korban berangkat ke laut dari rumahnya pada Kamis subuh, sekitar pukul 05.00 WIB.

Baca Juga:   DPP PAPPSI Dikukuhkan, Afriadi Sjahbana Hasibuan Ajak Seluruh Pengurus Berpartisipai Secara Nyata

Kepala Badan Penganggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Batubara, Muhamad Nashir Yuhanan kepada sejumlah wartawan menyebutkan pihak keluarga korban telah menyampaikan peristiwa ini ke pihaknya dan pihak Pos Pol Airud wilayah Tanjung Tiram.

“Kami terima laporan dari keluarga korban pada Kamis malam sekitar pukul 22.00 WIB. Keluarga mengatakan bahwa korban berangkat ke laut dari rumah pukul 05.00 WIB pagi. Korban ke laut seorang diri dengan menggunakan perahu alat tangkap jaring swalo atau udang,” Kata Nashir.

Kata Nashir, berdasarkan keterangan saksi-saksi yang diperoleh, yaitu baik keluarga dekat korban maupun para tetangganya, semua mengatakan bahwa menurut kebiasaan sebelumnya, jika korban melaut pasti paling lama pulangnya sekitar pukul 15.00 WIB atau sore hari. Namun sampai malam tiba, korban pun tidak pulang ke rumah.

Kata Nashir, BPBD dan Pos Pol Airud Poldasu Tanjung Tiram masih terus melakukan pencarian dengan cara menyisir seluruh garis pantai Kabupaten Batubara sepanjang 65 kilometer.

Baca Juga:   7 Nelayan di Langkat Nyaris Tewas Diterjang Ombak di Selat Malaka

Baca juga: Nelayan Riswandi Akhirnya Ditemukan, Namun…

“Sampai detik ini terus terang, kami belum mendapatkan tanda-tanda selain alat jaring yang biasa dipakai korban untuk menangkap ikan di laut” kata Nashir.

Salah satu keluarga korban yang enggan disebutkan identitasnya mengatakan, mereka telah menemukan alat jaring korban di sekitar perairan arah barat, tepatnya di daerah Buntut Jermal 8 yang mengarah ke perairan laut Kualatanjung, Desa Medang Deras. (MS1/MS1)