Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
Nasional

Sabarudin Ginting, Jenderal Perantauan yang Bangga dengan Identitas Kisaran

×

Sabarudin Ginting, Jenderal Perantauan yang Bangga dengan Identitas Kisaran

Sebarkan artikel ini

Kendari – Hari Pers Nasional (HPN) 9 Februari 2022 menjadi kesempatan istimewa bagi sebagian pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Asahan, Sumatera Utara (Sumut).

Istimewa bukan hanya mendapat kesempatan ikut langsung dalam rangkaian HPN yang berpusat di Kota Kendari Sulawesi Tenggara.

Bertambah istimewa saat PWI Asahan bisa bersilaturahmi dengan Sabarudin Ginting. Perwira berpangkat Brigadir Jenderal Polisi (Brigjen) yang menjabat sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) di Bumi Anoa.

Sabarudin, merupakan abang kandung dari Agus Jaka Putra Ginting, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kabupaten Asahan.

Cuaca di Kendari sedang hangat-hangatnya saat Sabararuddin menjamu sebelas orang pengurus PWI Asahan yang diketuai Indra Sikumbang di pusat kuliner bernama Kampung Bakau yang berada di bibir teluk Kendari, Sabtu (5/2/2022) kemarin.

“Sampai juga anak Kisaran ke sini ya,” kata jendral Polisi dengan bintang satu emas ini menyambut hangat pengurus PWI Asahan.

Di Asahan, tak banyak memang yang mengetahui nama Sabarudin Ginting. Sebab, sejak lulus dari sekolah di SMA Negeri 1 Kisaran pada tahun 1986 dan menjadi Polisi dia tak pernah bertugas di Sumatera Utara, apalagi di Asahan, kampung halamannya. Wajar namanya lebih dikenal di perantauan.

Baca Juga:   Terbitnya SKB 3 Menteri Dinilai Sesuai Amanah Konstitusi

Karenanya, menyambut rombongan PWI Asahan yang tiba di Kendari membuat dia merasa kembali pulang ke kampung halaman. Percakapan lebih banyak membahas tentang orang-orang terdekat yang masih teringat mulai dari kawan bermain, guru, hingga tempat yang dikenang semasa kecil sebelum mengabdi menjadi Polisi.

“Saya senang bisa terima orang abang-abang di sini. Istri saya juga orang Asahan. Orang kebun. Sei Dadap,” kata dia.

Menjadi Polisi kata Sabarudin, sudah menjadi cita-cita dan keinginannya sejak kecil. Mengingat almarhum orang tuanya adalah seorang Polisi.

“Mau kuliah waktu itu orang tua enggak sanggup. Jadi tes masuk AKABRI pada saat itu kan enggak bayar. Tamat sekolah dari SMA Negeri 1 kami ada 25 orang, 1 angkatan ikut tes semua. Yang lulus cuma saya,” kenang anak ke 5 dari 9 bersaudara ini.

Proses pendaftaran masuk Polisi saat itu kata pria kelahiran 29 November 1966 ini tidak diketahui oleh orang tuanya.

“Jadi orang tua tak tau saya ikut seleksi. Begitu saya lulus dan mau berangkat ke Jawa barulah saya cerita ke orang tua. Saya minta bantuan kakak saya, entah dari mana dia waktu itu dapat uang, beli koper berangkat ke Jawa,” kenangnya.

Baca Juga:   Bupati Asahan Minta PWI Jadi Pengawal Proses Pembangunan

Ginting lulusan Akpol 1989. Dia banyak makan pengalaman dibidang reserse. Sejumlah jabatan penting di Kepolisian pernah disandangnya diantaranya Kapolrestabes Palembang, hingga Dirreskrimsus Polda Sumatera Selatan.
Namanya memang lebih banyak dikenal oleh masyarakat di Palembang. Salah satunya saat dia menjadi Kapolrestabes dan melakukan penggerebekan kampung narkoba di sana.

“Ada satu kampung di situ yang enggak pernah dimasuki Polisi. Kampung itu terkenal. Saya turun bawa pasukan ke situ. Minta bantuan Brimob segala macam. Kita grebek kan. Itu yang kita tangkap manusia ada setengah lapangan, kalau bong-bong alat hisap itu ada satu becak.Tiga bulan itu kampung kita jaga, kabur semua pemain-pemain di situ. Pening dia kan,” ucapnya.

Keberanian Ginting sebagai anak Kisaran juga sering dia tunjukkan saat membantu mengungkap kasus – kasus kriminal besar di Polda Sumatera Selatan pada masanya.

Baca Juga:   Aklamasi, Indra Sikumbang Terpilih Jadi Ketua PWI Asahan Periode 2020-2023

Di lingkungan kerja, kantor hingga pertemanan Ginting memang kerap menyebut identitas nama daerahnya berasal.

“Jadi kalau orang – orang yang kenal saya rata- rata sudah tau itu Ginting Kisaran. Meskipun dia enggak tau di mana itu lokasinya Kisaran bukan urusan saya, dia bica cari di google,” ujarnya tertawa.

Bagi Ginting, fokus menjiwai pekerjaan dengan sepenuh hati menjadi kunci dalam perjalanan hidupnya selama berkiprah di dunia Kepolisian. Dengan fokus dan memahami tugas fungsi pekerjaan mudah mudahan kesuksesan akan diraih.

Bersua dan menerima kehadiran pengurus PWI Asahan di Kendari menjadi kebanggaan bagi Ginting. Bercerita tetang masa kecilnya selama di Kisaran. Ginting banyak menyebut ingat nama teman-teman terdekat. Ingatan itu membuat dia merasa kembali pulang ke kampung halaman.

Rombongan PWI Asahan juga diajak ke kantor BNN Provinsi Sulawesi Tenggara. Melihat secara langsung progres pekerjaan di lembaga negara yang sudah satu tahun dipimpinnya.

Begitulah Ginting, jendral rendah hati yang selalu bangga menunjukkan identitas daerah di mana dia berasal. (MS10)