Mediasumutku.com | Medan : Provinsi Sumatera Utara (Sumut) memiliki banyak potensi investasi yang dapat dikerjasamakan dengan para investor dari luar negeri termasuk dari Belgia. Karena itu, Kerajaan Belgia diharapkan dapat mempromosikan Sumut kepada para investor di negera tersebut, antara lain sektor pariwisata dan pengolahan produk pertanian.
Demikian disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumut R Sabrina saat menerima kunjungan kerja Duta Besar (Dubes) Kerajaan Belgia Stephane De Loecker dan rombongan di ruang kerja Lantai 9 Kantor Gubernur Sumut Jalan Pangeran Diponegoro Nomor 30 Medan, Senin (24/2).
Hadir bersama Dubes, Kepala Bagian Perdagangan dan Investasi untuk wilayah Wallonia Christophe Van Overstraeten, Kepala Bagian Perdagangan untuk wilayah Flanders dan Brussels Marc Devrient, dan Kepala Bagian Bea Cukai Eddy De Cuyper.
Sabrina memaparkan ada beberapa program unggulan pembangunan di Sumut yang nantinya dapat dijalin kerja sama dengan investor dari Belgia. Program unggulan itu adalah bidang pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, infrastruktur, pertanian dan pariwisata.
“Kami sangat terbuka menjalin kerja sama. Kami mengharapkan Belgia dapat berinvestasi pada program unggulan pembangunan tersebut. Kami juga mengharapkan nantinya ada kerja sama dalam bidang teknolgi pembuatan coklat. Karena Sumut merupakan salah satu daerah perkebunan penghasil coklat yang kami harapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani coklat di Sumut,” katanya.
Dalam bidang infrastruktur, Sabrina memaparkan proyek strategis nasional di Sumut yakni proyek pembangunan jalan tol. Pembangunan prasarana dan sarana Kereta Api Antar Kota, pembangunan pelabuhan baru dan pengembangan kapasitas, proyek bendungan dan saluran irigasi, pengembangan kawasan ekonomi khusus, pariwisata, pembangunan smelter dan pembangunan Rumah Sakit berstandart internasional.
“Kami juga akan membangun kawasan sport centre seluas 300 hektare yang semua venue olahraga ada di sana. Ada juga mall, theme park, hotel bintang 5 yang nantinya kami juga menerima investor untuk bekerja sama,” ungkapnya.
Disampaikan Sabrina, di sektor pariwisata, kunjungan wisatawan dari Belgia pada tahun 2019 ke Sumut berjumlah 882 orang. “Saya berharap Anda juga dapat mengenalkan Danau Toba sebagai destinasi wisata kelas dunia kepada warga Belgia,” lanjutnya.
Mengenai kerja sama pendidikan, Sabrina menyatakan membuka peluang sebesar-besarnya di Belgia, termasuk kerja sama pertukaran pelajar dengan Belgia. Sabrina juga memperkenalkan pada Duta Besar Belgia bahwa Sumut juga memiliki pelabuhan lain selain Belawan yakni Pelabuhan Kuala Tanjung.
Sementara Duta Besar Kerajaan Belgia Stephane De Loecker pada kesempatan itu mengakui sampai saat ini masih sedikit kerja sama yang terjalin antara Belgia dan Indonesia. Stephane menyatakan sangat membuka peluang kerja sama dalam bidang pendidikan dan perdagangan.
“Ini adalah kunjungan pertama setelah transisi kepemimpinan. Saat ini masih sedikit kerja sama antara Belgia dan Indonesia. Dan tujuan kami ingin mempertanyakan bagaimana proses kerja sama tersebut,” katanya.
Kepala Bagian Bea Cukai Mr Eddy De Cuyper dalam kesempatan itu meminta adanya kerja sama dalam hal penegakan hukum, penanganan ekspor hewan yang dilindungi yang masuk ke Belgia. Selain itu meminta produk dari Sumut untuk dapat masuk ke Belgia.
“Kami merasa perlu penegakan hukum lebih lanjut dalam penanganan ekspor hewan yang dilindungi. Karena negara kami sangat menyukai hal itu dan mengharapkan pada proses impor produk Sumut agar dapat masuk ke Belgia,” katanya.
Sedangkan Kepala Bagian Perdagangan untuk wilayah Flanders dan Brussels Mr Marc Devrient mengharapakan ada prospek perdagangan ke depan. Ia melihat Pelabuhan Belawan merupakan pelabuhan yang strategis untuk dapat melakukan kerja sama ekspor dan impor.
“Makanya kami mengharapkan adanya nota kesepahamaan nantinya, diharapkan adanya pertukaran teknologi dan sebagainya,” katanya.