Medan, Mediasumutku.com– Peran Pusat Pennelitian kelapa Sawit (PPKS) yang konsisten dalam melakukan pembinaan kepada para petani sawit, baik dalam hal pembibitan hingga penguatan kelembagaan petani sawit, mendapatkan pujian tulus dari DPW Asosiasi Sawitku Masa Depanku (SAMADE) Provinsi Sumatera Utara. Untuk setingkat lembaga riset khusus sawit, SAMADE Sumut menilai apa yang sudah dilakukan PPKS ke para petani sudah luarbiasa.
Hal itu dikatakan Ketua dan Sekretaris DPW SAMADE Sumut, Indra Muda Pasaribu dan Fahmi Tanjung, kepada para wartawan di Medan, Kamis (19/9/2019).
“PPKS tak pernah berhenti membantu petani sawit, termasuk para petani sawit yang tergabung dalam Asosiasi SAMADE. Kalau kita undang berbicara atau memberikan penyuluhan ke para petani sawit, PPKS akan meluangkan waktu agar bisa memenuhi undangan kita dengan maksimal,” kata Indra Muda Pasaribu.
Yang terbaru, ujar Indra Muda Pasaribu, adalah edukasi para ahli sawit PPKS soal pembuatan dan manfaat biomassa berbahanbaku sawit yang diselenggarakan pada hari Senin (9/9/2019).
“Dalam acara itu, PPKS mengirimkan dua peneliti yakni Pak Zulfi Prima Sani Nasution Ibu Amel yang memaparkan materi tentang program pemanfaatan biomassa kelapa sawit,” kata Indra. Ia menyebutkan, kegiatan itu sendiri digagas oleh SAMADE Sumut dan cabang Labuhanbatu induk dan mengikutsertakan pihak Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda).
“Kami juga salut dengan Pemkab Labuhanbatu induk yaang komitmen mendukung semua kegiatan positif SAMADE,” ujar Indra. Ia menambahkan, acara sosialisasi teknologi pemanfaatan biomassa sawit yang digelar di Aula Bappeda Labuhanbatu induk dan menghadirkan dua pembicara dari PPKS adalah untuk membantu usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang dilakukan petani sawit guna memanfaatkan produk turunan sawit.
Ia mengaku dalam acara itu seluruh pengurus SAMADE Sumut dan Labuhanbatu induk, seperti dirinya, Sekretaris Fahmi Tanjung, Ilham Maulana (Biro Organisasi Kelembagaan dan Sosial B), Ketua SAMADE Labuhanbatu Eko Syahputra, Bendahara Tri Sukoco, serta puluhan petani sawit.
Bahkan, sejumlah pejabat Pemkab Labuhanbatu induk pun turut hadir seperti Hobol Zulkifli Rangkuti selaku Pelakasana Tugas Kepala Bappeda, Juniston Lubis (Dinas Pertanian), Syahputra A (Balitbang), dan Hasan Hery Rambe (Asisten II).
Dua penelitia PPKS, Zulfi Prima Sani Nasution dan Amel, dalam acara itu memaparkan tentang biomassa yang merupakan salah satu sumber daya alam (SDA) hayati yang bisa diubah menjadi sumber energi yang terbaharukan. Kata Zulfi, biomassa terbentuk dari energi matahari yang telah ditransformasi menjadi energi kimia oleh tumbuhan hijau melalui proses fotosintesis.
Kata dia, perhatian publik terhadap pengembangan energi terbaharukan sudah semakin meningkat, terutama yang bersumber dari sektor pertanian. Ia menyebutkan, biomassa yang melimpah dari tanaman kelapa sawit belum termanfaatkan secara maksimal di Indonesia.
Ia menjelaskan,pemanfaatan biomassa berbahan sawit seperti kerajinan lidi sawit atau anyaman lidi dan tenun lidi. Bisa juga, sambung Zulfi, pemanfaatan jamur tandan kosong atau tankos untuk pembuatan media tanam atau baglog yang bisa dipakai untuk menghasilkan jamur tiram, pemanfataan tankos untuk pembuatan breket atau arang.
Kata Zulfi, PPKS sangat berharap kegiatan sosialisasi yang digelar SAMADE Sumut bekerjasama dengan SAMADE dan Pemkab Labuhanbatu induk memberikan dampak yang positif, yakni bisa menciptakan peluang inovasi dan usaha potensial bagi UMKM petani sawit di Labuhanbatu.
Semua pihak dalam acara itu sepakat akan ada tindaklanjut berikutnya di bulan Oktober 2019. Pihak PPKS dalam acara itu kembali menunjukan komitmen, yakni bersedia memberikan pelatihan dan praktek langsung pemanfaatan biomassa sawit untuk pembuatan lidi sawit dan pemanfaatan tankos sawit. (MS1/MS1)
