MEDAN – Satuan Brimob Polda Sumut mengikuti Apel Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana dan Gelar Peralatan Bencana yang dipimpin oleh Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi, Senin (13/9/21) di Lapagan Hanggar Pangkalan AU Lanud Soewondo Medan.
Apel tersebut diikuti oleh TNI POLRI, Satpol PP, BPBD Provsu, BPBD Kota Medan, Basarnas Provsu, PMI Provsu serta para relawan dari aliansi kesehatan masyarakat bermartabat.
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi dalam arahannya mengatakan ada 13 daerah di Sumut yang masuk kelompok risiko tinggi bencana. Ia meminta semua pihak agar bersiaga guna mencegah korban akibat terjadinya bencana.
Dalam kesempatan tersebut Gubsu juga menyampaikan, Sumut kini berada di posisi ke-16 daerah rawan bencana Indonesia.
“Berdasarkan data indeks risiko bencana Indonesia tahun 2020, Provinsi Sumatera Utara menduduki urutan 16 dari 19 provinsi yang berada dalam kelompok risiko tinggi,” kata Edy dalam arahannya.
Dia menyebut ada 13 dari 33 daerah kabupaten/kota di Sumut masuk kelompok risiko tinggi bencana. Sementara, 20 daerah lainnya berada di posisi sedang.
“Sebanyak 13 kabupaten/kota di Sumatera Utara memiliki kelas risiko tinggi dan 20 kabupaten/kota lainnya memiliki kelas risiko sedang,” tuturnya.
Namun, Edy tak menjelaskan daerah mana saja yang dimaksudnya berisiko tinggi mengalami bencana. Edy menyebut kondisi geografis membuat banjir dan longsor mudah terjadi di Sumut.
“Kita ketahui bersama daerah di Utara di Sumatera Utara, daerah yang terpotong-potong, daerah yang mudah terjadi longsor, daerah-daerah yang mudah terjadi banjir bandang,” ujarnya.
Dia mengatakan risiko bencana semakin tinggi saat cuaca ekstrem melanda Sumut. Untuk itu, Edy meminta semua pihak untuk siaga.
Usai pelaksanaan apel, Gubsu Edy Rahmayadi lakukan peninjauan dan pengecekan peralatan serta perlengkapan bersama dengan unsur Forkopimda Sumatera Utara. Salah satunya yaitu mobil Water Treatment dan Ransus Dapur Lapangan yang dimiliki oleh Satuan Brimob Polda Sumut.
Gubernur bersama Pangdam 1/BB beserta Forkopimda Provinsi Sumatera Utara lakukan pengecekan terhadap ransus yang dimiliki oleh Satuan Brimob Polda Sumut dan uji langsung hasil air dari ransus water treatment.
Kabag Ops Sat Brimob Polda Sumut Kompol Heriyono menjelaskan kepada Gubernur Sumut bahwa Kendaraan Dapur Lapangan dan Water Treatment merupakan satu paket bilamana ada terjadi bencana.
“Kendaraan ini akan turun bersamaan apabila adanya terjadi bencana seperti hal nya bencana banjir yang terjadi di Kampung Baru Jalan Brigjend Katamso pada akhir tahun 2020,” terangnya.