Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
Sumut

Sebatang Kara, Beginilah Derita Nek Rita Tinggal di Gubuk yang Mau Ambruk

×

Sebatang Kara, Beginilah Derita Nek Rita Tinggal di Gubuk yang Mau Ambruk

Sebarkan artikel ini

mediasumutku.com | SERGAI – Sebuah video berdurasi 03.38 menit beredar luas di grup WhatsApp, Minggu (10/11/2019). Di mana seorang ibu bernama Nek Rita br Simatupang menangis dan memohon perhatian seluruh pihak terkhusus kepada Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai.

Informasi yang diperoleh, hidup sebatang kara dengan gubuk reot yang akan ambruk, membuat dia tak berdaya. Apalagi, janda yang ditinggal mati suaminya itu, hanya mengandalkan pekerjaannya sebagai pemulung. Ya, rata-rata Nek Rita hanya bisa menghasilkan uang sekitar Rp22.000 dalam seminggu.

Untuk dapat bertahan hidup, Nek Rita yang tinggal di Desa Pematang Ganjang, Dusun 5, Kecamatan Seirampah, Kabupaten Serdang Bedagai ini, sering dibantu oleh tetangganya, namun kini sudah meninggal.

Baca Juga:   Polres Sergai Musnahkan Ratusan Botol Minuman Keras

Sebelumnya, awak media pernah melakukan peliputan saat Kapolres Sergai Polres Sergai AKBP H Juliarman Eka Putra Pasaribu bersama Kasat Lantas AKP M Haris Shite dan jajarannya menyambagi kediaman Nek Rita yang tinggal di gubuk berdinding tepas atap rumbia berlantai tanah pada Jumat (30/8/2019) sore lalu.

Awalnya kehadiran polisi membuat Nek Rita merasa ketakutan, namun begitu disalam dan diajak cerita, suasana hati Nek Rita menjadi haru dan menangis bercucuran air mata karena mendapatkan perhatian.

Nek Rita langsung mengajak petugas masuk ke dalam rumahnya untuk melihat situasi isinya rumahnya.

“Lihatlah Pak lama-lama rumah saya bisa ambruk tidak pernah mendapatkan bantuan Pak. Semua isi rumah dikasih sama orang Pak,” kata Nek Rita sambil menangis.

Baca Juga:   DPC Gerindra Sergai Bagikan Takjil di Jalinsum Sei Rampah

“Terimakasih Pak telah membantu saya. Saya sudah lama sakit dan hidup sendiri dan selama ini makan pun diberi jiran tetangga,” ujarnya sedih.