Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
Ekonomi

Sebulan Terakhir, Harga Emas Terjatuh di Pasar Spot

×

Sebulan Terakhir, Harga Emas Terjatuh di Pasar Spot

Sebarkan artikel ini
mediasumutku.com | MEDAN – Harga emas dalam sebulan terakhir ini berfluktuasi. Setelah mendapatkan angin segar dari kebijakan penurunan suku bunga acuan oleh Bank Sentral Amerika Serikat (AS), harga emas kembali tertekan setelah China dan AS diperkirakan akan kembali melakukan dialog.
Menurut pengamat ekonomi Sumut Gunawan Benjamin, pelaku pasar sangat yakin tercipta kesepakatan di antara China dan AD. Selain itu, sejumlah pejabat dari kedua belah pihak turut melakukan hal yang sama yakni melontarkan pernyataan yang bernada positif, sehingga memunculkan rasa optimis.

“Namun, sikap ini tentunya tidak berarti baik bagi semua pihak. Terlebih, bagi investor emas yang tentunya akan memperhitungkan kembali portfolio emasnya,” ungkap dia, Kamis (7/11/2019).

Baca Juga:   Pegawai Kemendag Jalani Vaksinasi Covid-19 Tahap Kedua

Disebutkan Gunawan, harga emas selama satu bulan terakhir bergerak dengan volatilitas yang cukup tinggi. Harganya sempat menembus level 1.500 US Dollar per ons troy, saat Bank Sentral AS memangkas besaran suku bunga acuannya. Tren pelemahan mata uang US Dollar terjadi saat itu. Di sisi lain, emas harganya mengalami kenaikan.

“Kondisi justru berbeda saat beberapa hari terakhir dimana AS dan China akan melakukan kesepakatan. Harga emas kembali tertekan dan saat ini dijual dikisaran 1.486,2 US Dollar per ons troy-nya,” sebut Gunawan.
Kata dia, masyarakat harus mengetahui beberapa hal jika kesepakatan dagang antara AS dan China tersebut tercapai. Dengan begitu, emas berpeluang untuk mengalami penurunan dalam jangka pendek. Namun, jika sebaliknya, maka langsung saja membeli emas.

Baca Juga:   Sepekan, Harga Emas Cenderung Bergerak Terbatas
“Jadi saran saya, jangan beli emas di posisi saat ini, karena potensi turunnya masih ada. Lakukan pemantauan secara terus-menerus agar kita memiliki momentum waktu yang tepat untuk membeli emas. Saya melihat secara teknikal emas juga akan sulit menembus level 1.500 US Dollar US Dollar per ons troy sampai terkonfirmasi sentiment fundamental yang mampu menggerakannya,” tandas Gunawan.