ASAHAN – Bakso, sebagai bagian dari kekayaan ragam kuliner Nusantara, tetap menjadi pilihan makanan pavorit berjuta umat yang banyak digemari masyarakat.
Karenanya, makanan ini diolah dengan banyak variasi hingga modifikasi. Mulai dari rupa bentuk, penyajian hingga penamaan yang agak nyeleneh agar sakadar melampiaskan hasrat penggila kuliner.
Salah satu khasanah bakso yang kini mulai ramai jadi incaran penggemarnya di Kisaran, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara (Sumut) adalah bakso tumpeng dan bakso gembul Mak Daffa. Rasanya pedas – sedap. Porsinya banyak, disantap berjamaah tetap bikin kenyang.
Warung Mak Daffa, terletak di kawasan Terminal Madya Kisaran, Kabupaten Asahan dan buka setiap hari mulai pukul 11.00 WIB hingga malam.
“Andalannya di sini memang bakso tumpeng dan bakso gembul dengan kuah taichan yang pedas,” kata Lastri (46) pemilik warung bakso saat berbincang dengan wartawan, Minggu (20/3/22).
Lastri membuat sendiri olahan bakso yang dia jual. Bakso diolah sendiri dari daging pilihan. Dicetak menggunung dengan bentuk kerucut. Tekstur bakso yang lembut akan tercium sangat menggugah selera ketika dipadukan dengan kuah soup yang segar.
Belum selesai sampai di situ, sebelum disajikan dan dinikmati dalam keadaan panas-panas, puncak kerucut bakso akan disiram dengan kuah saos sambal pedas.
Bakso tumpeng yang disajikan di atas telenan yang dipinggirnya akan dipenuhi suwiran ayam, kacang, rajangan timun, tomat dan selada. Sementara itu isian bakso tumpeng saat dibelah terdapat telur puyuh hingga jeroan ayam.
Hampir mirip dengan bakso tumpeng ada lagi bakso gembul yang berkarakter bulatan besar disajikan di atas mangkok dengan kuah taican yang pedas dengan jeruk nipis di atasnya.
Bulatan besar bakso itu dipotong hampir terbelah menjadi empat bagian. Di tengahnya terdapat jeroan ayam segar.
Adapun untuk satu mangkok bakso tumpeng dan gembul ini berat murni bakso bisa mencapai 600 gram.
“Bisa kalau pesan ini dimakan dua atau tiga orang sudah kenyang. Kalau enggak habis juga kebanyakan pelanggan minta dibungkus,” kata Lastri.
Warung ini memang baru enam bulan buka namun tetap ramai pengunjung. Selain bakso, pengunjung juga bisa menikmati ragam kuliner lainnya di bawah rindang pohon sawit. (MS10)
