Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
Religi

Selamatkan Bangsa dengan Wakaf di Tengah Pandemi

×

Selamatkan Bangsa dengan Wakaf di Tengah Pandemi

Sebarkan artikel ini

mediasumutku.com| MEDAN- Global Wakaf – Aksi Cepat Tanggap (ACT) menggelar Waqf Business Forum 2020 bertemakan “Selamatkan Bangsa dengan Wakaf”.

Acara ini membahas seputar bagaimana wakaf dapat menopang suatu peradaban dan menjadi salah satu cara terbaik untuk membangkitkan perekonomian di tengah pandemi. Selain dihadiri tokoh agama, Waqf Business Forum juga dihadiri para pelaku bisnis yang telah konsisten dalam berwakaf.

Lewat dana wakaf yang terkumpul saat ini, Global Wakaf-ACT membangun aset-aset yang bermanfaat untuk umat. Hal tersebut diungkapkan oleh Ahyudin selaku Presiden Global Islamic Philanthropy (GIP).

Ia mencontohkan, melalui Lumbung Beras Wakaf (LBW), dana wakaf tersebut digunakan untuk membangun infrastruktur pertanian sedemikian rupa dan pembiayaan UMKM sehingga hasilnya murni digunakan untuk membangun kembali perekonomian.

Baca Juga:   Bobby Lesehan di Gang Sempit Bersama Ibu Pengajian

“Bencana begitu ramainya terjadi, namun saat ini bencana kemiskinan adalah bencana yang terbesar yang kita rasakan di tengah pandemi. Jihad akhir zaman adalah membebaskan umat dari kemiskinan. Dan kita tahu bahwa pekerjaan membangun peradaban adalah tidak mudah. Sehingga, diperlukan energi dan dukungan yang besar,” ungkap Ahyudin dalam diskusi tersebut, kemarin.

Dalam diskusi ini ditekankan pula terkait manfaat dan keutamaan wakaf sebagai amal ibadah yang tak terputus. Wakaf termasuk amal ibadah yang istimewa bagi kaum muslim.

Hal ini karena pahala amalan wakaf bukan hanya dipetik ketika wakaf masih hidup, namun juga tetap mengalir meskipun wakif telah meninggal dunia. Semakin banyak orang yang memanfaatkannya, maka semakin bertambah pula pahalanya.

Baca Juga:   Gubsu Edy Rahmayadi Hadiri Acara Musda MUI Sumut

“Kami ingin sekali wakaf menjadi gerakan besar tidak hanya di nasional tetapi juga internasional. Supaya gerakan wakaf menjadi masif di Indonesia, kita angkat objek wakaf yang paling strategis, yaitu wakaf tunai. Karena nominal dan waktunya fleksibel, tidak eksklusif. Wakaf tunai tidak hanya dapat dilakukan oleh orang yang banyak hartanya, tetapi siapa saja. Jika kita pahami manfaatnya, wakaf adalah ladang amal terbesar kita bahkan hingga kita meninggal,” ujarnya.

Presiden ACT Ibnu Khajar menyebutkan, gemilangnya sebuah peradaban Islam dimulai dari Rasulullah dan para sahabat-sahabatnya yang selalu memisahkan hartanya untuk umat.

“Momentum pandemi saat ini adalah momentum kita untuk semangat, membangun kembali peradaban, bangkit kembali. Mari bayangkan bila semakin banyak orang berwakaf, maka akan ada perputaran uang yang besar juga, pahala berlipat-lipat akan tersebar di seluruh penjuru dan elemen bangsa,” katanya.

Baca Juga:   Jalinan Kolaborasi ACT dan TNI Membangun Negeri

Di luar esensi kebangkitan ekonomi, ia juga menambahkan, kualitas agama seseorang juga dilihat dari cara ia berperilaku terhadap anak yatim dan orang miskin.

“Maka celakalah orang yang salat, tetapi menghardik anak yatim, dan tidak mendorong memberi makan orang miskin. Seperti yang terkandung dalam surat Al-Ma’un,” tutupnya.(MS11)