Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
HeadlineKesehatanNasional

Sembuh dari Covid-19, Kita Harus Tetap Waspada Agar Tidak Terpapar Kedua Kali

×

Sembuh dari Covid-19, Kita Harus Tetap Waspada Agar Tidak Terpapar Kedua Kali

Sebarkan artikel ini

mediasumutku.com | MAKASSAR—Mereka yang dinyatakan telah sembuh dari Covid-19, tidak sepenuhnya aman. Sejumlah kasus menunjukkan gejala Covid-19 bisa kembali menyerang penyintas.

Gejalanya pun berbeda-beda. Bahkan, tidak sedikit juga tanpa gejala. Dokter Spesialis Paru Konsultan, Primaya Hospital Makassar, dr M Harun Iskandar, SpPD SpP(K) mengatakan, long covid atau Covid-19 berkepanjangan, merupakan suatu kondisi penderita setelah sembuh masih mengalami gejala.

Gejala-gejala tersebut terjadi dalam jangka waktu lama. Ada yang mengeluh masih sering sesak, gampang lelah, sakit kepala, penciuman masih berkurang, dan batuk. Padahal hasil tes swab sudah negatif.

“Namun pada orang dengan Covid-19 gejala ringan, rata-rata gejala akan hilang total setelah dua pekan,” ucapnya, Minggu (27/6/2021).

Baca Juga:   Gubernur Jabar : ITB Harus Bisa Naik Kelas dari Peringkat 331 Dunia

Bagi mereka yang bergejala berat sampai kritis, masih bisa merasakan tiga sampai enam pekan setelah sembuh. Ada yang bergejala sampai bahkan lebih dari 12 pekan. Kondisi itu yang disebut long covid.

“Ada sekitar 10 persen pasien setelah sembuh, masih memiliki gejala-gejala hingga lebih dari 12 pekan,” sambung dr Harun.

Menurut dr Harun, gejala long covid ada karena dihubungkan dengan banyak faktor. Sebut saja diduga akibat luasnya peradangan, hingga kerusakan permanen paru dan organ saat seseorang terinfeksi Covid-19.

“Bisa juga karena adanya infeksi kuman lain atau terinfeksi virus korona kembali. Sehingga penyakit komorbid yang ada sebelumnya ikut memberatkan,” ungkapnya.

Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin menyarankan, jika gejala tersebut muncul kembali, sebaiknya segera memeriksakan diri. “Supaya bisa dievaluasi kenapa bisa masih ada gejala,” tuturnya.

Baca Juga:   Pasca Pertemuan Jokowi, Aspal Karet Mulai Digunakan

Ketua Perhimpunan Ahli Epidemiologi (PAEI) Cabang Sulsel, Prof Dr Ridwan Amiruddin menambahkan, berkepanjangannya kasus pada seseorang setelah dianggap sembuh, kemudian kambuh bisa disebabkan oleh banyak aspek.

Di antaranya, kondisi imunitas tubuh yang terganggu, sehingga tidak mampu memberikan perlindungan optimal. “Ini bisa jadi karena adanya komorbid atau peasien usia lanjut dan gangguan reaksi imun,” ucapnya.

Kemudian, kondisi lingkungan juga mempengaruhi. Bisa saja lingkungan di sekelilingnya kurang sehat untuk mendukung pemulihan sempurna.

“Ketika ini terjadi, maka akan timbul kelelahan atau kelemahan otot, kesulitan tidur, dan kecemasan hingga depresi selama enam bulan setelah timbulnya gejala,” kuncinya