Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
HeadlineInternasionalKesehatan

Sperma Mengandung Virus Corona, Sementara Waktu Hindari Hubungan Seks

×

Sperma Mengandung Virus Corona, Sementara Waktu Hindari Hubungan Seks

Sebarkan artikel ini

Mediasumutku.com | China : Tim peneliti asal China yang meneliti sperma milik pasien Covid-19 menemukan bahwa sperma dari beberapa pasien yang mereka teliti terdapat kode genetik virus corona baru SARS-CoV-2.

Ini menandakan bahwa virus ini bisa memasuki organ reproduksi seperti testis pria. Hal ini bisa meningkatkan risiko penularan Covid-19 melalui hubungan seksual.

Temuan ini dilaporkan dalam jurnal JAMA Network Open dari American Medical Association, asosiasi medis Amerika.

Tim peneliti dari Changchue Municipal Hospital di Provinsi Henan, China, mendeteksi adanya virus SARS-Cov-2 pada enam dari 38 pasien pria yang dirawat di rumah sakit tersebut.

Penelitian terhadap mereka dilakukan pada saat puncak wabah sedang terjadi di China yaitu pada bulan Januari dan Februari 2020.

Baca Juga:   Update Covid-19: Ini 10 Provinsi Penyumbang Terbanyak

Secara persentase jumlah ini termasuk sedikit. Sebanyak 16% dari temuan memperlihatkan adanya bukti virus corona di dalam sperma.

Dari kasus yang diteliti, sekitar seperempatnya berada dalam tahap infeksi yang akut. Sedangkan 9 persen dari mereka kemudian pulih.
Bisakah virus corona ditularkan lewat hubungan seks?

Dari penelitian ini kemudian menimbulkan pertanyaan, apakah virus corona dapat ditularkan melalui hubungan seks?

“Kami menemukan bahwa SARS-CoV-2 bisa ditemukan pada sperma pasien yang positif COVID-19, dan SARS-CoV-2 mungkin masih bisa dideteksi dalam sperma pasien yang sedang dalam penyembuhan,” tulis tim peneliti di jurnal JAMA.

Berdasarkan temuan ini, tim peneliti menyatakan hal ini merupakan sesuatu yang harus diperhatikan dan membutuhkan adanya penelitian lebih lanjut, terutama untuk mencari tahu apakah virus corona bisa ditularkan melalui hubungan seks.

Baca Juga:   Mendagri Keluarkan Instruksi Mengenai Pelaksanaan PPKM Mikro di 15 Provinsi

“Bahkan ketika virus ini tidak bisa menggandakan diri di dalam sistem reproduksi pria, mereka bisa tetap ada di situ, kemungkinan hasil dari kekebalan istimewa dari testis,” tulis Dr Diangeng Li dan rekan-rekannya.

Kekebalan istimewa ini berarti sistem imunitas tubuh tidak bisa sepenuhnya mencapai daerah tersebut guna menyerang virus yang masuk. Virus ini juga terdeteksi pada sperma pasien yang sudah memasuki masa penyembuhan. Belum diketahui bagaimana virus ini bisa menyebar seperti itu.

Menurut tim penulis, belum bisa disimpulkan apakah virus corona bisa menyebar lewat hubungan seksual.

“Jika bisa dibuktikan bahwa SARS-CoV-2 dapat ditularkan secara seksual dalam kajian lebih lanjut, maka transimisi seksual bisa jadi merupakan bagian penting dalam pencegahan penularan. Terutama dengan mempertimbangkan fakta bahwa SARS-Cov-2 ditemukan dalam pasien yang berada dalam masa penyembuhan” demikian ditulis oleh tim dari The Eight Medical Center of Chinese People’s Liberation Army General Hospital itu.

Baca Juga:   Gawat, Kabupaten Sergai Hampir Zona Merah Covid-19!

“Menahan hubungan seks atau penggunaan kondom bisa diperhitungkan sebagai cara pencegahan penularan bagi pasien-pasien ini. Patut diperhatikan ada kebutuhan untuk mempelajari mengawasi perkembangan janin. Maka dari itu, menghindari kontak dengan air liur dan darah pasien mungkin tidak cukup, karena sperma pasien yang dalam penyembuhan tetap memungkinkan menyebabkan penularan.”

Belum diketahui juga apakah penemuan virus ini pada sperma bisa berpengaruh pada kesuburan pria.