Mediasumutku.comIMEDAN-Jadi anak yang paling kecil dan tak ingin berkompetisi dengan saudaranya, Taufik (30), pedang sate padang Terang Bulan ini memiliki trik dagangnya tersendiri. Yaitu khusus berjualan di acara bazar yang diselenggarakan di wilayah kota Medan.
Dalam acara HUT Bank Sumut di Lapangan Benteng beberapa hari lalu, Taufik termasuk salah satu yang kebagian stan untuk berjualan memeriahkan acara. “Mudahnya mencari aku kak. Aku sering jualan di acara-acara, dan ini bagianku,”ucap Taufik yang juga akab disapa Bagindo.
Memiliki orang tua yang berjualan sate, darah bisnis ini juga mengalir dalam dirinya. “Kami bersaudara 4 orang, semuanya usahanya sate. Orang tua kami yang menyiapkan. Yang satu kakak saya yang perempuan membantu membuat sate. Dua lagi saudara saya juga jualan sate. Jadi saya memisahkan diri sendiri, berdikari sendiri,”akunya, bangga.
Saat ada kabar akan ada Bazar, Taufiq langsung mencari tahu. “Tapi sekarang saya tak terlalu sibuk mencari tahu, saya yang sering dihubungi pihak panitia acara. Saya menjalin hubungan bagus dengan mereka,”jelasnya yang mengaku dalam seminggu minimal mengikuti 4 hingga 7 acara. “Satu hari bisa juga ada dua acara. Jika seperti ini saya pakai karyawan,”ungkapnya.
Tugas yang dilakukan Taufiq hanyalah berjualan. Ia membeli bahan sate yang sudah dimasak dari orang tuanya dan gerobak dorong. Gerobak, bahan sate dan alat bakar diboyong ke tempat jualan. “Jadi saya tinggal bakar sate nya saja. Semua rasa sudah enak , karena orang tua saya sudah 30 tahun berjualan sate. Semua resep dari orang tua,”akunya.
Jenis sate yang dijual Taufik terdiri dari sate sapi, kambing, ayam, lidah dan jeroan. Bumbu sate dengan jenis sate kacang dan sate padang. Saat ditanya berapa omset yang diperoleh dalam sekali bazar, ia mengakui tidak menentu. “Kadang dapat Rp 700 ribu, tapi bisa juga sampai Rp 1,5 Juta per lokasi,”akunya.
Saat ditanya apa suka dukanya berjualan sate, Taufiq mengaku hanya menikmati sukanya, kalau duka itu sudah biasa. “Duka sama dengan resiko. Resiko berdagang itu tak laku, kehujanan. Jadi sudah biasa. Kita pasrah aja. Rezeki itu Allah yang atur,”ungkap Taufiq.(MS4)