mediasumutku.com| MEDAN- Maryana, adalah satu dari ribuan pelaku usaha kecil yang terdampak pandemi Covid-19. Banyak usaha terhenti akibat modal habis dan menanggung kerugian terus menerus.
Global Wakaf-ACT melalui Wakaf Modal Usaha Mikro Indonesia berikhtiar membuat pelaku usaha kecil di seluruh Indonesia kembali bangkit melalui Gerakan Sedekah Pangan Nasional bersama Global Wakaf dan ACT.
Seperti Maryana, ia harus menanggung beban perekonomian keluarga. Usaha jahit dan keripik ubi yang ia jalani kini tengah redup akibat pandemi Covid-19. Modal hampir habis namun kebutuhan hidup tetap harus dicukupi.
Sang suami M. Yusuf (34) diberhentikan akibat pandemi Covid-19. Saat ini Yusuf hanya bekerja serabutan. Seban itu, kondisi ekonomi keluarga Maryana semakin sulit. Kebutuhan dan tanggungannya sangat besar. Empat orang anaknya harus tetap sekolah.
“Sebelum Covid-19, pendapatan saya sekitar Rp 400 ribu per hari. Usaha jahit dan keripik ubi banyak pesanan. Tetapi Covid menghancurkan omzet hingga hampir 100 persen,” keluh ibu asal Aceh Utara, Selasa (9/3/2021).
Kini, Maryana berikhtiar memulai kembali usaha menjahit dan membuat keripik ubi. Namun, modal yang hampir habis, membuat Maryana hanya mampu melayani pesanan dalam jumlah sedikit. Ia berharap ada tambahan modal untuk mengembangkan usahanya dalam jumlah besar dan bisa meningkatkan ekonomi keluarga.
“Mudah-mudahan ada tambahan modal biar usaha saya bisa mendapat penghasilan mencukupi ekonomi keluarga. Apalagi bapak (suami) sekarang lagi menganggur, kerja kasar seadanya, jadi bisa menutup kebutuhan yang ada,” tambahnya dengan nada terbata-bata.(MS11)