Sinunukan, Mediasumutku.com- Suasana tabligh akbar di Kecamatan Sinunukan, Kabupaten mandailing Natal (Madina), Selasa malam (10/9/2019), yang menghadirkan Wakil Gubernur Sumatera Utara (Wagubsu) Musa Rajeckshah dan Ustaz Abdul Somad atau yang akrab disapa UAS, bak sebuah konser. Kehadiran dua tokoh tersebut disambut dengan cahaya senter dari ponsel pintar yang diangkat ke atas, diikuti dengan gemuruh teriakan dan tepuk tangan dari ribuan masyarakat setempat.
“Alhamdulillah, akhirnya bisa sampai di Desa Sinunukan yang kita cintai ini, dan bisa bertemu sapa dengan masyarakat secara langsung,” ujar Wagub Musa Rajekshah, mengawali sambutannya pada acara Tabligh Akbar memperinganti Tahun Baru Islam 1 Muharram 1441 H, di Lapangan Desa Sinunukan, Kecamatan Sinunukan, Madina.
Turut hadir pada Tabligh Akbar di antaranya Pimpinan Pondok Pesantren Mustafawiyah Purba Baru Mustafa Bakri Nasution, Kadis Bina Marga dan Bina Konstruksi Effendy Pohan, Kadis Dukcapil Sumut Ismael P Sinaga, dan para tokoh masyarakat dan ulama Kecamatan Sinunukan dan Mandailing Natal, serta undangan lainnya.
Wagub berharap, kehadiran dirinya bersama Ustaz Abdul Somad bisa mempererat tali silaturahmi. “Kami berharap jaga kekompakan, kebersamaan, ukhuwah Islamiyah, tunjukan bahwa Islam adalah agama yang rahmatan lil alamin,” ucap Musa Rajekshah yang akrab disapa Ijeck.
Kepada masyarakat, Ijeck juga berpesan, agar tetap menjaga persatuan dan persaudaraan. “Jaga persaudaraan dengan saudara kita yang lain. Walau kita terdiri dari bermacam macam suku, tapi kita tetap satu Indonesia. Kita harus bahu membahu agar bisa membangun Sumatera Utara bermartabat,” ujarnya.
Baca juga: Ribuan Warga Antusias Mendengarkan Tausiyah Ustaz Abdul Somad
Ijeck juga menyampaikan ucapkan terima kasih kepada masyarakat Sinunukan yang begitu ramai sambutannya. Begitu semangatnya umat Islam menyambut Tahun Baru Islam. “Syiar yang ramai ini harus terus dilanjutkan. Jangan hanya sekali, lalu berhenti,” kata Wagub Musa Rajekshah.
Ustaz Abdul Somad yang akrab dipanggil UAS, dalam tausyiah menyampaikan, bahwa Tahun Baru Islam adalah momentum hijrah, perubahan menuju kebaikan. “10 Muharram ini adalah momen pindahnya Nabi Musa AS membawa bangsa yang tertindas dari Mesir menuju Palestina melewati Laut Merah,” jelas UAS.
Baca juga: UAS: Bulan Muharram Mempunyai Sejumlah Keutamaan
Lanjut UAS, hijrah ini artinya bahwa banyak godaan untuk melakukan perubahan, dari malas ke rajin, dari masyarakat yang melempem ke masyarakat yang semangat, meningkatnya etos kerja, tapi godaannya banyak. “Maka, kita disuruh mengenang momen ini setiap tahun dengan puasa sunah Asyura,” ujarnya.
UAS berpesan, di balik momen hijrah ini adalah semangat perubahan. Maka setelah tabligh akbar, pesan UAS, pengajian ibu-ibu wirid yasin terus dihidupkan. Pengajian anak anak di surau dari habis maghrib ke isya terus dilaksanakan. Juga pengajian bapak-bapak terus dilakukan.
“Adapun Tabligh Akbar ini mungkin setahun sekali. Kalau ada umur panjang, sehat badan, Insya Allah saya bersama Wakil Gubernur Sumut akan datang kembali,” kata UAS menutup ceramahnya.(MS1/MS1)