“Parit busuk ini benar-benarlah busuk dan bau. Setiap sore, apalagi hujan datang, saya selalu mencium aroma busuk. Maka, begitu saya pulang kerja agak sore, saya langsung tutup rumah supaya aromanya tidak bertahan di rumah”
Medan, Mediasumutku.com – Ternyata sampah yang dibuang ke parit busuk, seperti yang terjadi di Jalan Tuamang, Medan Perjuangan bukan sebatas limbah rumah tangga melainkan seluruh jenis sampah. Hal ini tentu membuat kondisi parit busuk semakin parah.
Dari pantauan Mediasumutku.com, sampah tertumpuk di parit busuk menjadi penyebab aliran air tidak lancar.
Beberapa waktu lalu Badan Lingkungan Hidup (BLH) Provinsi Sumatera Utara mereales kondisi sungai di Kota Medan yang sangat mengcengangkan. Data tersebut menunjukan, jika kondisi ini tidak segera diperbaiki, maka dalam 20 tahun mendatang, Sungai Deli akan berubah total menjadi parit busuk raksasa. Dari data BLH Sumut 3 tahun lalu, tercatat bahwa Sungai Deli tercemar 80 persen dari hulu, tengah dan hilir.
Baca juga: Sampah Di Sungai Deli Jadi “Sarang” Pemulung
“Parit busuk ini benar-benarlah busuk dan bau. Setiap sore, apalagi hujan datang, saya selalu mencium aroma busuk. Maka, begitu saya pulang kerja agak sore, saya langsung tutup rumah supaya aromanya tidak bertahan di rumah” terang Simbolon (54) warga setempat.
“Bila kondisi ini tidak segera ditanggulangi, Medan menjadi salah satu lahan banjir. Padahal, Kota Medan sendiri tidak seharusnya menjadi lahan banjir. Moga-moga pemerintah segera turun tangan mengatasi masalah sampah di sepanjang parit busuk ini” pinta Simbolon.
Seorang pemulung lain, Reno (22) yang di sekitar Jalan Tuamang juga menyebutkan, sehari-hari ia mengumpulkan barang bekas di sepanjang pinggiran parit busuk.
“Warga lebih suka membuang sampahnya ke parit ini, maka saya selalu pungut barang bekas sekitar parit ini” ujarnya.
Salah seorang pedangang makanan di pinggiran parit busuk Soimah (49) menyebutkan secara tidak langsung, pemulung ikut berkontribusi menanggulangi banjir di Medan dengan memungut sampah plastik setiap harinya.
“Kita berterimakasih pada para pemulung di parit busuk ini. Mereka mengambil sampah sedikit demi sedikit setiap hari dari parit busuk ini. Tapi seberapa banyaklah yang bisa mereka ambil setiap harinya. Walau demikian, kita tetap berterimakasih pada mereka,” ungkapnya. (MS2/cr2)