Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
HeadlineInternasional

Terinfeksi Virus Korona, Sudah 41 Orang Meninggal Di China

×

Terinfeksi Virus Korona, Sudah 41 Orang Meninggal Di China

Sebarkan artikel ini
Virus Corona (Hand Over)

mediasumutku | Beijing : Data terbaru diperoleh bahwa jumlah resmi korban meninggal dunia akibat wabah virus korona di China pada Sabtu (25/1/2020) telah melonjak menjadi 41 orang. Jumlah tersebut naik hampir dua kali lipat dari 26 orang yang dilaporkan sehari sebelumnya.

Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) pada Sabtu mengatakan total kasus yang dikonfirmasi di China saat ini mencapai 1.287 kasus. Lebih dari 1.300 orang telah terinfeksi secara global, sementara otoritas kesehatan di seluruh dunia berjuang untuk mencegah penyakit itu menjadi wabah global.

Virus itu juga telah terdeteksi di Thailand, Vietnam, Singapura, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Nepal, Prancis, Amerika Serikat (AS) dan Australia.

Baca Juga:   Rapat Paripurna RAPBD TA 2023, Fraksi Hanura,PPP,PSI Menyetujui

Media lokal melaporkan, seorang dokter yang berjuang di garis depan dalam upaya penanganan virus di Kota Wuhan menjadi salah satu korban yang meninggal.

China Global Television Network melaporkan melalui sebuah tweet bahwa Dokter Liang Wudong, (62) dari Rumah Sakit Hubei Xinhua di Wuhan telah meninggal akibat virus itu.

Wuhan, kota berpenduduk 11 juta jiwa yang menjadi pusat wabah telah secara virtual diisolasi. Hampir semua penerbangan di bandara telah dibatalkan dan pos-pos pemeriksaan memblokir jalan-jalan utama yang mengarah ke luar kota.

Pihak berwenang sejak itu memberlakukan penguncian serupa di lebih dari 10 kota di dekat Wuhan sebagai bagian dari upaya penahanan yang berkelanjutan.

Baca Juga:   Jelang Imlek, Pemerintah China Sebut Virus Korona Bisa Menular Antarmanusia

Otoritas kesehatan Hubei pada Sabtu mengatakan ada 658 pasien yang terkena virus dalam perawatan medis, 57 di antaranya sakit kritis.

Para pejabat kesehatan China khawatir laju penularan virus akan meningkat karena ratusan juta orang China bepergian di dalam dan luar negeri selama liburan Tahun Baru Imlek, yang dimulai pada hari ini.