Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
Ekonomi

Tiga Strategi Mendag Dukung Produk Halal di Pasar Internasional 

×

Tiga Strategi Mendag Dukung Produk Halal di Pasar Internasional 

Sebarkan artikel ini

mediasumutku.com|MEDAN- Produk halal Indonesia, yang kini semakin diminati negara-negara dengan mayoritas penduduk muslim, memberikan kontribusi yang cukup signifikan terhadap performa positif neraca perdagangan Indonesia.

Untuk itu, pemerintah akan terus mendukung para produsen produk halal dalam negeri guna meningkatkan daya saingnya di pasar internasional.

Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengatakan, ada beberapa strategi peningkatan ekspor produk halal. Strategi ini menggabungkan berbagai instrumen yang tersedia.

Pertama, memanfaatkan instrumen kebijakan, seperti kebijakan relaksasi ekspor impor untuk produk halal tujuan ekspor. Kedua, memperkuat akses pasar produk halal Indonesia di pasar luar negeri. Ketiga, melaksanakan berbagai program penguatan pelaku usaha ekspor produk halal.

“Dalam upaya peningkatan akses pasar luar negeri, saat ini Kemendag berhasil menyelesaikan 20 negosiasi perdagangan,” sebutnya, Minggu (25/10/2020).

Baca Juga:   UMKM Harus Mampu Menjaga Kontribusi 60 Persen dari Total PDB

Terdapat juga 13 negosiasi yang masih berjalan. Diantaranya, 17 negosiasi perdagangan yang masih dalam tahap penjajakan. Diantara berbagai negosiasi tersebut, banyak sekali yang melibatkan negara anggota OKI.

“Negara anggota OKI yang telah memiliki perjanjian perdagangan dengan Indonesia yaitu Pakistan, Mozambik, Palestina, Malaysia, dan Brunei Darussalam (dalam kerangka ASEAN),” sebutnya.

Dikatakan Agus, naiknya nilai ekspor produk Indonesia ke negara berpenduduk mayoritas muslim tidak dapat dilepaskan dari peran produsen produk halal Indonesia, khususnya produk makanan, kosmetik dan obat-obatan.

Menurut Mendag, nilai ekspor Indonesia ke negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) menunjukkan performa yang cukup baik. Selain itu, Indonesia mampu memenuhi jaminan produk halal yang cukup tinggi dari negara-negara anggota OKI.

Baca Juga:   Selama Maret, Lima Kota IHK di Sumut Alami Deflasi 0,08 Persen

“Namun, walaupun neraca perdagangan Indonesia dengan negara-negara OKI sudah positif,
Indonesia belum berperan secara maksimal sebagai kiblat produk halal dunia. Khususnya untuk makanan, kosmetik dan obat-obatan. Pangsa pasar ekspor ketiga produk Indonesia tersebut ke negara OKI masih jauh berada di bawah negara-negara nonmuslim seperti Brasil, Prancis, Amerika Serikat, dan Jerman,” katany.

Untuk meningkatkan pangsa pasar ekspor produk halal Indonesia, sekaligus menjadikan
Indonesia sebagai pusat produsen halal dunia merupakan hal yang cukup kompleks. Untuk
mencapai tujuan ini perlu juga kerja sama erat pemerintah, swasta, organisasi kemasyarakatan, BUMN, dan masyarakat umum.

“Perlu dilakukan identifikasi bersama terhadap berbagai tantangan dan peluang yang perlu dijadikan pertimbangan dalam menyusun strategi peningkatan ekspor produk halal. Oleh karena itu, kami mengajak seluruh pihak terkait untuk bersama-sama mencari solusi terbaik dalam menyelesaikan setiap permasalahan dan memanfaatkan peluang yang ada,” pungkasnya.(MS11/foto: Ilustrasi/int)

Baca Juga:   Kemendag Jaga Ketahanan Pangan dan Kesejahteraan Petani, Peternak, dan Nelayan