Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
Sumut

Tingkatkan Kesejahteraan Petani, Pemkab Sergai dan BPTP Sumut Teken MoU

×

Tingkatkan Kesejahteraan Petani, Pemkab Sergai dan BPTP Sumut Teken MoU

Sebarkan artikel ini

mediasumutku.com|SERGAI-Untuk meningkatkan kesejahteraan petani, Pemerintah Serdang Bedagai melakukan kesepakatan bersama dengan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Provinsi Sumatera Utara tentang penelitian dan pengembangan tanaman perkebunan, pangan dan holtikultura di aula Tengku Rizal Nurdin, Jumat (16/7/2021).

Kesepakatan ini dihadiri langsung oleh Kepala BPTP Sumut, Khadijah El Ramija dengan Bupati Serdang Bedagai Darma Wijaya. Disaksikan oleh Kadis Pertanian Dedi Iskandar dan sejumlah peneliti serta penyuluh BPTP Sumut.

Setidaknya ada 16 aspek kegiatan ditawarkan dalam kerjasama yakni, bidang Tanaman Pangan Holtikultura (TPH) terdiri dari cetak sawah/food estate, optimasi lahan, sekolah lapang iklim, perluasan areal tanam baru (PATB), diversifikasi pola tanam padi, peningkatan penggunaan benih unggul baru dan super genjah, pengembangan sentra bawang merah dan cabai merah.

Kemudian kegiatan pengembangan budidaya komoditi baru potensial (porang, bawang bombay dll), SLPHT/bimtek budidaya tanaman, pembinaan penangkar benih, perluasan budidaya padi sistem jajar legowo, penerapan smart farming dan pertanian presisi, bimtek budidaya tanaman organik, pengembangan pemasaran produk holtikultura melalui sub terminal agribisnis dan pasar tani.

Sementara di bidang perkebunan yakni unit pengolahan dan pemasaran bokar serta pembinaan program peremajaan sawit rakyat.

Bupati Darma Wijaya mengatakan, saat ini pihaknya berusaha untuk mengubah mindset para petani. Mulai dari penggunaan lahan hingga penggunaan pupuk.

“Saat ini kita ingin mengubah mindset petani. Kalau dulu lahan yang luas pasti menghasilkan produksi yang banyak. Sekarang, kita harus bisa berpikir dengan luas lahan yang relatif sedikit tapi produksinya bisa meningkat. Sama dengan pupuk. Kalau menunggu pupuk subsidi yang jumlahnya terbatas untuk penanaman, akan sulit untuk kita tepat waktu panennya,” ucapnya.

Kepada Kepala BPTP, Darma juga mengungkapkan, bahwa kini gencar melakukan sosialisasi untuk merubah lahan eks tambak yang ada di pesisir dijadikan lahan sawah baru. Sama juga dengan areal sawit yang di pesisir sebaiknya diperuntukkan tanaman padi saja. Menurutnya, produktivitas padi di area pesisir lebih baik.

“Ini sedang kita genjot. Alhamdulillah beberapa pengusaha tertarik untuk merubah lahannya yang semula tambak atau sawit jadi tanam padi saja,” paparnya.

Mendukung langkah Bupati, Kepala BPTP Sumut, Khadijah menjelaskan, ada varietas padi gogo cocok untuk ditanami di lahan kering seperti lahan bekas arela sawit. Produksinya pun tidak kalah dengan varietas lain.

“Kita ada varietas padi ini. Soal benih dan pelatihan ataupun bimbingan tentu dengan sennag hati kami lakukan,” ucapnya.

Khadijah mengaku, BPTP sangat senang bisa menjalin kerjasama dengan Serdang Bedagai yang merupakan lumbung padi kedua di Sumatera Utara.

“Hubungan antara Pemkab Serdang Bedagai dan BPTP Sunut sangat baik. Bahkan Sergai merupakan daerah yang sangat sering kami kunjungi. Oleh karena itu, untuk meningkatkan kesejahteraan petani sebagaimana visi misi Pak Bupati Mandiri. Sejahtera, dan Religius sangat bisa kami bantu dalam sektor pertanian,” tambahnya.

Selain padi, Khadijah juga menyinggung keunggulan tanam bawang dari biji atau dikenal dengan istilah True Shallot Seed (TSS). Selain unggul dalam penyimpanan benih lebih lama dibanding umbi, sisi ekonominya juga terbilang hemat.

“Benih bawang asal biji sekitar 50 persen juga masih dapat berkecambah setelah disimpan selama 1 sampai 2 tahun sedangkan benih bawang asal umbi bibit hanya dapat disimpan sekitar 4 bulan dalam gudang. Kita senantiasa melalui kelompok-kelompok tani untuk meningkatkan pengetahuan petani akan keuntungan budidaya ini,” tandasnya. (MS6)

Baca Juga:   Ini Daftar Kebijakan Pemerintah Yang Memihak Petani dan Peternak