Scroll untuk baca artikel
Berita SumutHeadlineSumut

Tingkatkan Mutu Produk Fashion Daerah, Dekranasda Sumut Latih Desainer Kabupaten/Kota se-Sumut

×

Tingkatkan Mutu Produk Fashion Daerah, Dekranasda Sumut Latih Desainer Kabupaten/Kota se-Sumut

Sebarkan artikel ini

MEDAN – Untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kompetensi profesional para desainer daerah, Dewan Kerajinan Daerah (Dekransda) Sumatera Utara (Sumut) memberikan pembekalan dan pelatihan desain fashion kepada 20 peserta dari 15 Kabupaten/Kota se Sumut.

Ketua Dekranasda Sumut Nawal Lubis saat membuka secara resmi kegiatan tersebut mengharapkan, dengan adanya pelatihan ini, ada peningkatan mutu produk fashion dari Sumut. Karena kekuatan sektor kerajinan tangan (kriya) mampu mendukung bangkitnya sektor ekonomi saat ini dan masa depan.

“Industri mode merupakan industri yang dapat berubah-ubah, desainer baru harus belajar mengikuti perkembangan dunia mode, jadi kita berikan pembekalan bagi para desainer binaan Dekransda Sumut agar mereka bisa berinovasi, berkreasi memadukan keunikan-keunikan wastra asli Sumut,” ucap Nawal Lubis di Aula Gedung Dekransda Sumut, Jalan Iskandar Muda, Nomor 272 Medan, Senin (22/5).

Nawal berharap, dengan adanya pelatihan ini mampu menaikkan nilai jual wastra Sumut, dengan desain mengikuti selera pasar. Namun, tetap menjaga wastra sebagai warisan budaya yang harus dilestarikan.

“Jadi kita harapkan pengrajin tidak saja bisa menghasilkan produk sistem made to order, tapi sistem ready to ware, siap dipakai karena selama ini kita melihat wastra kita lebih dipakai untuk acara adat dan seremonial,” sebut Nawal.

Baca Juga:   Siaga Satu, Polres Sergai Kerahkan Personel Bersenjata Lengkap di Pintu Masuk

Ketua Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) Sumut Yuni Pohan selaku instruktur pelatihan mengatakan, materi pelatihan yang diberikan kepada peserta antara lain, bagaimana menyiapkan busana ready to ware dengan konsep vintage, gaya fashion yang unik sekaligus berkualitas.

“Kita usung konsep vintage agar mereka memiliki tema dalam membuat desain busana, kita kaloborasi wastra daerah masing-masing peserta, mulai dari songket, batik maupun ulos,” jelas Yuni.

Yuni berharap, pelatihan ini memperkuat pemahaman tentang desain agar produk-produk mereka mendapat pasar dan menjadi pilihan industri fashion, baik tingkat nasional maupun internasional. “Kita perkuat mereka dengan inovasi, karena mereka sudah punya dasar, bahkan sudah punya usaha, jadi lebih mempertajam pemahaman apa yang menjadi trend dan pilihan industri fashion,” harap Yuni, yang juga Founder Yapmode Fashion School.

Turut hadir Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral Mulyadi Simatupang, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sumut Suherman, Kepala Dinas PPPA dan KB Sumut Manna Wasalwa Lubis dan Sekretaris Dekransda Sumut Hasnah Leli Siregar. (MS4)

Baca Juga:   Pedagang Raja Kacang : Kata Teman-teman Ayah Saya Datang!

 

Pemprov Sumut Susun Arsitektur SPBE, ASN Diminta Segera Beradaptasi

MEDAN – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) sedang menyusun arsitektur Sistem Pemerintah Elektronik Berbasis Elektronik (SPBE). Tujuannya untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik yang bersih, efektif, transparan dan akuntabel.

“Salah satu tujuan utamanya adalah mengurangi duplikasi aplikasi,” ujar Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumut Arief S Trinugoroho saat membuka asistensi dan bimbingan teknis penyusunan arsitektur dan peta rencana SPBE Pemda se-Sumut di Aula Binagraha, Kantor Bappelitbang Sumut, Jalan Diponegoro, Medan, Senin (22/5).

Selama ini, menurut Arief S Trinugoroho, banyak aplikasi instansi pemerintah yang fungsinya sama. Dengan disusunnya arsitektur SPBE, hal tersebut diharapkan tidak lagi terjadi.

“Dengan adanya arsitektur ini, maka kita bisa efisiensi anggaran, efisiensi pelayanan pada masyarakat, semuanya bisa di satu aplikasi,” kata Arief.

Untuk itu, menurut Arief, para Aparatur Sipil Negara (ASN) dituntut untuk segera beradaptasi dengan sistem tersebut. Pola pikir ASN mengenai penggunaan teknologi digital haruslah diubah. Apabila masih ada ASN yang saat ini masih menggunakan cara kerja tradisional, maka ia akan tertinggal.

Baca Juga:   Persiapan Rakernas Dekranasda, Nawal Minta Seluruh Dinas Mendukung dan Menyukseskannya

“Mau tidak mau, suka tidak suka, kita hidup di zaman industri teknologi 4.0, maka kita (ASN) harus beradaptasi, menyesuaikan diri, jangan alasan sudah tua, nggak bisa belajar lagi, kita sekarang hidup di alam digital,” katanya.

Disampaikan juga, selain menyusun arsitektur SPBE, saat ini Pemprov Sumut juga sedang mendata seluruh aplikasi yang dimiliki oleh organisasi perangkat daerah lingkungan Pemprov maupun kabupaten/kota. “Saat ini kita sedang mendata seluruh aplikasi yang dimiliki oleh OPD dan kabupaten/kota, diharapkan dapat mempercepat penyusunan arsitektur SPBE di Sumut,” kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Sumut Ilyas Sitorus dalam sambutannya yang diwakili Kepala Bidang Aplikasi Informatika Rismawati.

Asistensi tersebut dihadiri para peserta yang datang dari Pemerintah Kabupaten/Kota dan OPD Pemprov Sumut. Ilyas mengharapkan, asistensi dan bimbingan teknis tersebut dapat menyatukan persepsi mengenai tujuan penyusunan arsitektur SPBE tersebut.

“Asistensi dan bimbingan teknis ini adalah jalan awal kita berkoordinasi dan bersinergi dengan seluruh OPD dan Pemkab/Pemko, apalagi memang arsitektur ini pada prinsipnya adalah kolaborasi semua pihak, tidak bisa tanpa kolaborasi,” katanya. (MS4)