Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
ArtikelEkonomiHeadlineNasionalSumut

Tingkatkan Pelayanan Pelabuhan, Sinergi dan Integrasi Jadi Kata Kunci

×

Tingkatkan Pelayanan Pelabuhan, Sinergi dan Integrasi Jadi Kata Kunci

Sebarkan artikel ini

SEPERTI kata pepatah, berat sama dipikul ringan sama dijinjing. Pepatah ini tidak hanya berlaku bagi keluarga tapi juga bagi sebuah perusahaan yang ingin mewujudkan sebuah tujuan mulia, memberikan pelayanan prima kepada pelanggannya, pelayanan terbaik kepada customernya. Intisari dari pepatah ini adalah pentingnya saling sinergi dan integrasi dalam mewujudkan pelayanan terbaik.

Oleh : James P. Pardede

Kita hidup di dunia ini tidak sendiri, tapi ada banyak orang lain yang juga ciptaan Tuhan Yang Maha Esa dan memiliki harapan hidup yang sama dengan kita. Kata kunci agar kita bisa saling melengkapi adalah bersinergi. Karena, sinergi adalah suatu bentuk dari sebuah proses atau interaksi yang menghasilkan suatu keseimbangan yang harmonis sehingga bisa menghasilkan sesuatu yang maksimal.

Selain sinergi, integrasi juga sangat menentukan. Karena dengan kesamaan persepsi berbagai perbedaan pendapat, ide dan gagasan bisa disatukan dengan sebuah integritas untuk mencapai sebuah tujuan.

General Manager Pelindo 1 Cabang Sibolga, M Eriansyah dalam wawancara khusus dengan Mediasumutku mengakui bahwa sinergi dan integrasi menjadi kata kunci dalam upaya Pelindo 1 Cabang Sibolga meningkatkan pelayanan.

“Saat dipercaya memegang amanah memimpin Pelindo I Cabang Sibolga, yang pertama sekali saya lakukan adalah melakukan mapping dan mengindentifikasi permasahalan yang ada, baik internal maupun eksternal. Kalau dari internal kita lihat personelnya, alat-alatnya, fasilitas pendukung lainnya termasuk juga sistemnya. Kemudian dari sisi eksternalnya kita melihat siapa customernya, bagaimana layanannya, bagaimana dukungan regulasinya dan kita lihat juga potensi cargo atau komoditi yang akan kita handle ke depannya,” kata M Eriansyah.

Identifikasi terhadap permasalahan internal dan eksternal, lanjut Eriansyah adalah salah satu upaya pertama yang harus segera dilakukan. Artinya kita melakukan identifikasi terhadap permasalahan yang ada. Kalau sekiranya ada gap, kita perkecil gap itu, kita kuatkan titik layanannya atau servicenya. Kalau kurang orangnya, kita benahi dengan pelatihan. Kalau sistemnya kurang, kita minta dukungan pusat untuk membenahi dan kalau fasilitasnya kurang juga kita minta dukungan dari pusat.

Wajah Baru Pelindo I Cabang Sibolga (Dok. Pelindo I)

Kecepatan dan Ketepatan

Selanjutnya, kata Eriansyah. Sembari menyelam ya sekalian minum air. Sama halnya dengan upaya-upaya identifikasi permasalahan, Eriansyah juga berupaya mewujudkan bukti nyata dalam meningkatkan pelayanan. Antara lain dengan memperbaiki kecepatan dan ketepatan service.

Baca Juga:   Sumut Tuan Rumah Harganas ke-29, Motivasi Bagi Seluruh Kepala Daerah Turunkan Stunting

“Sebagai contoh, bongkar kontainer yang selama ini waktunya bisa 3 sampai 4 hari, ketika saya melakukan identifikasi waktu bongkar muat itu akhirnya kita persingkat menjadi satu hari atau 1 x 24 jam bisa selesai. Ini dari sisi waktu, nah dari segi kecepatan bongkar muatnya, peti kemas yang bisa dibongkar dalam satu jam jumlahnya 12 kita bisa tingkatkan menjadi 18 peti kemas. Kecepatan dan ketepatan menjadi salah satu bentuk pelayanan nyata kita untuk kontainer,” tandas Eriansyah yang pernah bertugas sebagai Humas Pelindo I Belawan.

Lalu untuk kapal-kapal besar, katanya sudah ada layanan pandu yang bisa melayani kapal masuk dengan aman, nyaman dan tepat waktu. Dari sisi pelayanan mudah-mudahan sudah ada perubahan.

Berkaitan dengan membangun sinergi antara Pelindo I Cabang Sibolga dengan pemerintah setempat, menurut Eriansyah Pelindo I Cabang Sibolga bisa tumbuh ketika eksternalnya juga ikut men-support. Jadi Pelindo I Cabang Sibolga ini tidak bisa berdiri sendiri, tidak bisa jalan sendiri dan berusaha sendiri, tapi perlu ada dukungan dari luar. Misalnya Pemko Sibolga, Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Belawan, Karantina Kesehatan, Karantina Tumbuhan, Angkatan Laut, Polri, DPRD dan pengguna jasa layanan Pelindo I Cabang Sibolga.

“Dukungan eksternal ini merupakan elemen penting bagi kita dalam mengelola potensi layanan dan juga barang. Dengan dukungan dari Pemko, KKP, Angkatan Laut, Polri dan yang lainnya, ini yang kita butuhkan untuk konsolidasi potensi masing-masing yang ada di Pelabuhan Sibolga,” katanya.

Nah, lanjut Eriansyah sinergi ini yang kita satukan dalam unsur maritim di Pelabuhan Sibolga. Jadi, seperti yang disampaikan diawal bahwa kita tidak bisa berdiri sendiri. Untuk lalu-lintas trailer pengangkut barang dari daerah pengirim ke pelabuhan dan dari pelabuhan ke daerah tujuan diatur oleh Pemko Sibolga. Sinergi antara Pelindo I Cabang Sibolga dengan stakeholder akan mempermudah dan memperlancar proses pergerakan barang dan jasa di pelabuhan.

Ekspor perdana playwood dari Pelabuhan Sibolga (Dok. Pelindo I)

Ekspor Perdana

Yang tak kalah pentingnya adalah PT Pelindo 1 Cabang Sibolga pada bulan Februari 2021 lalu telah melakukan pengapalan ekspor perdana 5.732 CBM (Cubic Meter) komoditas Plywood milik PT Mujur Timber dengan tujuan Antwerp, Belgia dan Tilbury, Inggris. Komoditas plywood tersebut diekspor dengan menggunakan kapal MV Beautriumph yang berbendera Belanda dengan bobot 5.132 GT dan memiliki panjang 118,4 meter.

Baca Juga:   Wagub Musa Rajekshah Silaturahmi dengan IPHI Kabupaten/Kota se-Sumut

Perlu diketahui, kata Eriansyah bahwa Pelabuhan Sibolga memiliki dermaga Multipurpose dengan panjang keseluruhan 153 meter dengan panjang tambatan 296 meter mampu disandari empat kapal sekaligus. Pelabuhan Sibolga juga dilengkapi dengan lapangan penumpukan seluas 6.000 m2 yang dapat menampung petikemas hingga 18.000 box/tahun atau 20.000 teus/tahun. Untuk menunjang kualitas dan kecepatan pelayanan bongkar muat, Pelabuhan Sibolga juga didukung dengan peralatan bongkar muat berupa 1 unit Fix Crane.

“Selama tahun 2020 kunjungan kapal mencapai 850 call, naik 39 persen dibandingkan dengan tahun 2019 sebanyak 611 call. Sama halnya dengan trafik bongkar muat peti kemas yang juga meningkat signifikan sebesar 38.4 persen menjadi 12,934 TEuS di tahun 2020 yang sebelumnya sebesar 9,345 TEuS pada tahun 2019,” tandasnya.

Wakil Gubernur Sumatera Utara Musa Rajekshah mengapresiasi dan mendukung kegiatan ekspor tersebut. Musa berharap proses pengiriman ekspor ini berkelanjutan sehingga kawasan Pantai Barat Sumatera dapat mendukung pemulihan ekonomi nasional dan wilayah sekitarnya.

Musa juga meminta daerah yang dekat dengan Pantai Barat seperti Aceh untuk memanfaatkan Pelabuhan Sibolga. Alasannya, ekspor barang ke berbagai negara lebih mudah, murah dan tenaga kerja yang terserap akan meningkat. Pelabuhan ini diharapkan menjadi pusat pengelolaan mobilisasi barang dan orang.

Sibolga Sunset Point jadi kawasan wisata baru di Sibolga (Dok. Pelindo I)

Sibolga Sunset Point

Baru-baru ini, Direktur Utama (Dirut) PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I, Prasetyo meresmikan penamaan Sibolga Sunset Point pada rooftop Gedung Terminal Penumpang Pelabuhan Sibolga.

Prasetyo berharap Sibolga Sunset Point yang berada di lantai 3 gedung terminal penumpang tersebut akan menjadi salah satu destinasi wisata. Yang didukung keunikan pada desain gedung dengan view yang indah. Tentunya, pengunjung dapat menikmati keindahan sunset berlatar pemandangan pulau-pulau di perairan laut Sibolga dan Tapanuli Tengah.

“Hadirnya Sibolga Sunset Point ini diharapkan mampu menjadi icon baru bagi Kota Sibolga. Serta, dapat menjadi pintu gerbang dalam mendukung peningkatan potensi sektor kepariwisataan terutama di Kota Sibolga, Kabupaten Tapanuli Tengah, dan daerah disekitarnya.” tandas Prasetyo.

Baca Juga:   Rumah Pengedar Sabu Desa Seibuluh Digrebek Polisi, Pengedar dan 3 Pemakai Gagal Pesta Sabu

Di masa pandemi Covid-19, menurut Eriansyah ada beberapa hal yang akhirnya harus disesuaikan. Pandemi ini tidak bisa kita lawan, tapi kita harus hidup berdampingan dengan pandemi dan mensiasatinya dengan cerdas. Upaya yang kita lakukan adalah dengan penerapan protokol kesehatan ketat dan tepat.

Protokol kesehatan yang 5M itu kita jalankan, dengan tetap mengingatkan seluruh elemen masyarakat yang datang ke pelabuhan atau yang melakukan aktivitas di pelabuhan agar selalu memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan pakai sabun di air yang mengalir, menghindari kerumunan dan membatasi mobilitas.

“Protokol kesehatan ini kita terapkan juga di terminal penumpang, kita hindari terjadinya kerumunan karena mobilisasi penumpang dan barang dari Nias. Jadi, penumpang yang turun dari kapal itu kita atur jaraknya agar tidak menumpuk di satu tempat, penumpang juga selalu diingatkan memakai masker dan mencuci tangan. Upaya penyadaran ini adalah bagian dari pelayanan kita agar pandemi segera berlalu,” katanya.

Masih dalam situasi dan kondisi pandemi, tambah Eriansyah visi misi Pelindo I Cabang Sibolga dalam mewujudkan pelayanan terbaik, kata kuncinya adalah membangun sinergi dan integrasi baik di kalangan internal maupun eksternal.

Adanya rancangan penggabungan BUMN Pelabuhan, yaitu PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I, II, III, dan IV akan berintegrasi menjadi satu Pelindo diharapkan dapat mewujudkan industri kepelabuhanan nasional yang lebih kuat, dan meningkatkan konektivitas maritim di seluruh Indonesia, serta meningkatkan kinerja dan daya saing BUMN di bidang kepelabuhanan.

Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo dalam konfrensi pers daring menyampaikan integrasi Pelindo ini merupakan salah satu bagian dari program strategis Pemerintah dan inisiatif Kementerian BUMN untuk melanjutkan proses konsolidasi BUMN dalam layanan kepelabuhanan. Serta diusulkan masuk dalam Program Strategis Nasional (PSN), sesuai arahan Presiden.

Berdasarkan kajian yang telah dilakukan atas opsi restrukturisasi BUMN Pelabuhan, penggabungan adalah opsi yang paling sesuai karena dapat memaksimalkan sinergi dan penciptaan nilai tambah. Semoga!

Kecepatan dan ketepatan menjadi prioritas pelayanan di terminal peti kemas Pelindo I Cabang Sibolga (Dok. Pelindo I)