Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
HiburanSumut

Tor Tor Batak Bakal Hibur Wisatawan di Desa Sigapiton

×

Tor Tor Batak Bakal Hibur Wisatawan di Desa Sigapiton

Sebarkan artikel ini
mediasumutku.com|MEDAN-Pemerintah melalui Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) melatih warga untuk belajar kebudayaan Tor Tor asal Batak. Pelatihan ini dilakukan untuk mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) di Lahan Zona Otorita Toba, tepatnya di Desa Sigapiton, Kecamatan Ajibata, Kabupaten Toba, Sumatera Utara.
“Untuk tahap awal ini kita melakukan pelatihan untuk budaya. Kita menggandeng pegiat seni dari Sanggar Dolok Sipiak untuk melatih warga. Nanti yang sudah kita latih akan kita tampilkan di berbagai kegiatan,” kata Tenaga Ahli Bidang SDM BPODT, Dedy Siregar, Jumat (27/8/2020).
Dedy menjelaskan, pelatihan serupa akan dilakukan di dua desa lainnya, Motung dan Pardamean Sibisa. Dua desa ini juga berada di Lahan Zona Otorita Toba. Selain kebudayaan, BPODT juga berfokus pada pelatihan kerajinan tangan hingga agrowisata. Untuk agrowisata, BPODT menggandeng berbagai pihak.
“Sekarang ini Desa Sigapiton tengah berbenah. Ke depan pembangunan dilakukan secara masif di Sigapiton,” ujar Dedi.
Sanggar Dolok Sipiak semula hanya memilih 20 orang anak untuk dilatih. Namun nyatanya, jumlah anak-anak yang ingin ikut latihan lebih dari itu.
“Latihan ini rutin digelar. Karena antusias masyarakat Sigapiton sangat tinggi. Terlihat dari keceriaan anak-anak, saat mengikuti latihan. Mereka memperhatikan detail gerakan yang diajarkan,” urainya.
Pimpinan Sanggar Dolok Sipiak Corry Paroma Panjaitan mengatakan, pelatihan ini adalah salah satu upaya pelestarian budaya. Karena kebudayaan adalah bagian dari peradaban Batak.
“Tor tor itu bukan hanya tarian. Itu adalah doa. Doa supaya tempat ini menjadi lebih baik bagi generasi berikutnya,” ujar Corry.
Pelestarian budaya dianggap sangat penting. Karena kebudayaan tradisional mulai tergerus budaya asing.
“Di sini bakat-bakat itu mulai tumbuh. Mulai dari anak-anak, mereka sudah punya ada rasa untuk menampilkan budaya tor tor itu. Jadi sangat disayangkan kalau kita tidak membuat itu menjadi kebiasaan. Jadi tidak hanya untuk ditampilkan, tapi melestarikan tortor juga,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Kepala Desa Sigapiton Hisar Butar Butar mengapresiasi langkah pemerintah yang sudah memberikan perhatian kepada desanya. Kata dia, masyarakat begitu mendukung pengembangan Sigapiton sebagai desa wisata.
“Mudah-mudahan pembangunan di Sigapiton bisa untuk kemajuan rakyat Sigapiton. Yang paling perlu dikembangkan adalah SDM,” ujar Hisar.
Pihaknya juga berencana mengalokasikan dana desa untuk pengembangan pariwisata. Termasuk untuk fasilitas publik. Di sisi lain, pemerintah, kata Hisar, akan menambah 20 homestay dan melakukan bedah rumah warga. Termasuk peremajaan rumah adat yang usianya sudah sepuh sebagai daya tarik Sigapiton.
“Program di Sigapiton mudah-mudahan terlaksana. Terutama di bidang kebudayaan. Tor tor yang sudah memudar, tapi ini kembali dilestarikan,” pungkasnya. (MS8).
Baca Juga:   Berantas Pungli Perlu Sinergitas Polres, Kejaksaan dan Inspektorat