Scroll untuk baca artikel
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
Media Sumutku Merah
Media Sumutku Biru
previous arrow
next arrow
Nasional

Turunkan Stunting, Kemendesa PDTT dan BKKBN Tingkatkan Sinergitas

×

Turunkan Stunting, Kemendesa PDTT dan BKKBN Tingkatkan Sinergitas

Sebarkan artikel ini
Foto : Ilustrasi stunting/int

mediasumutku.com|JAKARTA-Saat ini, secara nasional angka stunting mencapai 27 persen. Hingga tahun 2024 mendatang, pemerintah Indonesia menargetkan angka stunting secara nasional menjadi 14 persen.

Untuk itu, Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Wamen Kemendesa PDTT) Budi Arie Setiadi dan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo, bersinergi melakukan upaya percepatan penanganan stunting.

“Dalam waktu 3,5 tahun ini kami menargetkan pertahun angka stunting bisa turun 2,7 persen,” kata Kepala BKKBN Hasto Wardoyo saat membahas percepatan penanganan stunting bersama Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Wamen Kemendesa PDTT) Budi Arie Setiadi di Kantor Kemendes PDTT, Senin (1/2/2021).

Baca Juga:   Mendagri Launching Pelaksanaan Vaksinasi Booster di Kepri

Tidak dipungkiri, bahwa besarnya angka stunting masih didominasi oleh desa-desa. Oleh karena itu, dibutuhkan sinergitas dengan Kemendes PDTT dan sejumlah stakeholder lainnya yang memiliki program di desa.

“Karena banyaknya stunting di desa, tentu saja sinergitas dan kolaborasi dengan Kemendes PDTT itu sangat penting,” katanya.

BKKBN sendiri, lanjut Hasto, akan memprioritaskan penurunan angka stunting hingga mencapai target 14 persen di tahun 2024. Oleh karena itu, untuk desa yang memiliki angka stunting tertinggi dari pada kota, diperlukan adanya Bidan, PKK dan penyuluh KB.

“Untuk masalah stunting ini, salah satu sumber terjadinya stunting adalah karena jarak kelahiran dengan kehamilan berikutnya berdekatan dan kelahiran bayi yang belum waktunya atau prematur. Oleh karena itu, kami akan melakukan pengawalan terhadap ibu hamil atau yang akan melahirkan agar mendapatkan asupan gizi yang baik karena kami berharap kehamilan itu dalam kondisi bagus,” katanya.

Baca Juga:   Terkait Tudingan Pupuk Langka, Ini Kata Politisi Nasdem Irma Suryani

Sementara itu, Wamen Budi Arie mengatakan, bahwa Kemendes PDTT telah turut memprioritaskan percepatan penanganan stunting dengan mengarahkan kebijakan penggunaan dana desa untuk pencegahan stunting.

“Saya optimis, dengan sinergitas dan kolaborasi antar kementerian dan lembaga dengan turut melibatkan pemerintah daerah dapat mengatasi permasalahan stunting di Indonesia utamanya di desa, sehingga target 14 persen angka stunting secara nasional bisa tercapai di tahun 2024,” katanya. (ms7)